Kebakaran Pabrik Karet di Padang, Puluhan Warga Diungsikan

2 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak enam kelapa keluarga yang berisi sekitar 22 jiwa terpaksa diungsikan ke tempat tinggal sementara oleh BPBD Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (18/5).

Kebijakan itu sebagai antisipasi terhadap ancaman meluaskan kebakaran pabrik karet di Padang. Enam keluarga yang diungsikan memiliki rumah yang berdekatan dengan pabrik karet yang terbakar.

Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton menyebut warga yang menghuni rumah dekat dengan lokasi kebakaran terpaksa diungsikan dengan alasan keselamatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Api dalam kebakaran pabrik karet di Padang belum padam hingga Minggu (18/5) tengah malam. Kebakaran sendiri berlangsung sejak pukul 12 siang waktu setempat. Petugas masih berjibaku memadamkan api. Untuk memadamkan api, lebih dari 20 unit mobil sudah dikerahkan di lokasi.

"Kita ungsikan warga untuk sementara, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," kata Kalaksa, seperti dilansir Detik.

Dia mengatakan BPBD Kota Padang mendirikan dua tenda di sekitar lokasi kebakaran, yakni di RT 2 RW 4 Kelurahan Batuang Taba Kecamatan Lubuk Begalung Nan XX.

Tenda pertama diisi 4 Kepala Keluarga yang terdiri dari 17 orang. Sedangkan tenda kedua berisi 2 KK yang terdiri dari 6 jiwa.

"Pemasangan tenda pengungsian di dekat lokasi kebakaran karena jarak rumah warga dengan dinding pembatas pabrik sekitar satu meter saja," ujar dia.

Kebakaran pabrik karet PT.Teluk Luas di kawaaan By Pass Kota Padang, Sumatera Barat sendiri, belum menunjukkan tanda-tanda padan, meskipun sudah berkobar lebih dari 10 jam.

"Api masih belum bisa kita atasi. Seperti terlihat di belakang, api masih membesar," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Budi Payan kepada detikSumut di lokasi.

Menurut Budi, tumpukan karet yang terbakar sangat tebal dan tinggi. "Kalau karet ini, setelah padam, bisa berkobar lagi. Itu yang banyak terjadi sejak tadi. Setelah kita padamkan, ternyata nyala lagi," katanya.

Selain persoalan karet, tim juga menghadapi kendala akan ketersediaan air di lokasi, karena di pabrik tersebut tidak ada hydrant.

"Kendala kita, ini adalah karet dengan tumpukan yang sangat banyak sekali. Di lokasi ini juga tidak ada hydrant, sehingga mobil harus bolak balik," jelasnya.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |