Komisi I DPR: Kematian Diplomat Kemlu Misterius, Aparat Perlu Fokus

7 hours ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin meminta aparat fokus melakukan penyelidikan terkait kasus diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (39) yang ditemukan tewas di indekosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) pagi.

Hasanuddin ragu korban meninggal akibat bunuh diri.

Dia menduga ada kemungkinan kematian ADP terkait juga dengan rekam jejaknya selama ini sebagai diplomat berprestasi.

"Masalahnya sekarang apa motif pembunuhannya? Nah, itu saya berharap. Karena ini misterius, juga ada kepentingan negara, kemudian juga dia itu sebagai pegawai yang baik-baik saja, maka saya berharap aparat kepolisian melakukan penyelidikan dengan lebih fokus lagi," kata Hasan saat dihubungi, Kamis (10/7).

Politikus PDIP itu mengungkap alasan keraguannya karena selama ini tak pernah ada kasus korban bunuh diri dengan menutup kepalanya dengan lakban.

Di sisi lain, kata Hasan, ADP saat ini juga tengah dalam proses pemindahan tugasnya sebagai diplomat muda di Finlandia. Artinya, korban tengah mempersiapkan diri untuk menjalankan tugas baru tersebut.

"Saya yakin tidak mungkin dalam kondisi itu lalu ada keinginan untuk bunuh diri ya. Sekarang alternatif pilihannya ya, yang bersangkutan dibunuh," kata Hasan.

Sementara, Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono mengaku menunggu hasil penyelidikan aparat kepolisian. Dave mengaku belum bisa mengambil sikap tegas.

"Saya belum bisa bersikap yah, kita tunggu hasil penyelidikan dahulu," kata politikus Golkar itu.

Penemuan jasad korban berawal dari kesulitan sang istri menghubungi korban pada Selasa (8/7) pagi. Istri korban kemudian menghubungi penjaga kos untuk menanyakan keberadaan suaminya.

Penjaga kos kemudian mengecek kamar kos dan menemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Polisi mengaku bakal memeriksa rekan kerja korban. Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhi mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk menyelidiki dugaan penyebab kematian korban.

"Nanti kita mau diperiksa lagi mungkin si teman atau rekan kerja korban kami lagi sesuaikan untuk materi," kata Rezha, kepada wartawan, Rabu (9/7).

(thr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |