CNN Indonesia
Sabtu, 22 Feb 2025 17:34 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Propam Polda Jawa Tengah telah rampung memeriksa empat anggota Dit Siber Polda Jateng terkait dugaan intimidasi terhadap personel Band Sukatani saat mengklarifikasi lagu berjudul "Bayar Bayar Bayar".
Pihak Propam menyatakan hasil pemeriksaan menyebut keempat polisi bekerja secara profesional.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan hasil pemeriksaan Propam Polda Jateng menyimpulkan empat anggota yang diperiksa melakukan tugas sesuai tupoksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemeriksaan dari Propam Polda Jateng mewakili Divisi Propam Mabes Polri guna mengawasi tugas anggota dan meyakinkan profesionalisme anggota dalam tugasnya dan transparansi dalam kegiatan kepolisian," kata Artanto lewat pesan singkat kepada DetikJateng, Sabtu (22/2).
"Hasilnya pemeriksaan, clear anggota profesional dalam tugasnya dan sesuai tupoksinya," imbuhnya.
Polda Jateng sebelumnya mengakui meminta klarifikasi ke Band Sukatani soal lagu tersebut. Dalam unggahannya di media sosial X, Divpropam mengatakan pemeriksaan ini untuk memastikan kasus ini transparan dan profesional.
"Untuk memastikan profesionalisme dalam penanganan kasus ini, Biropaminal Divpropam telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota Ditressiber Polda Jateng guna mengklarifikasi permasalahan tersebut," kata Propam Polri melalui cuitan di akun X (Twitter) resmi mereka @Divpropam, Jumat (21/2).
Band Sukatani yang digawangi Syifa Al Lufti alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel mengunggah permintaan maaf terbuka kepada institusi Polri terkait lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar".
Lagu yang kini viral di media sosial ini mengandung lirik tentang harus membayar oknum polisi untuk segala urusan.
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya 'bayar polisi' yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial," ujar Alectroguy, personel Band Sukatani via Instagram, Kamis (20/2).
Usai mengunggah permintaan maaf itu, publik menduga dua personel Sukatani melakukan hal tersebut di bawah tekanan polisi. Untuk merespons keresahan publik, Propam Polda Jateng pun memeriksa keempat anggota yang diduga melakukan intimidasi saat mengklarifikasi Band Sukatani.
(pta)