CNN Indonesia
Jumat, 13 Jun 2025 13:42 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengundang sejumlah pensiunan jenderal TNI-Polri hingga akademisi di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jumat (13/6).
Beberapa yang hadir adalah Jenderal (purn) Wiranto, Jenderal (purn) Dudung Abdurachman, Laksamana (purn) Siwi Sukma Adji dan Marsekal (purn) Ida Bagus Putu. Hadir juga Jenderal Polisi (purn) Sutanto dan Jenderal Polisi (purn) Bambang Hendarso Danuri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para akademisi dan pakar yang hadir adalah Jimly Asshidiqie, Refly Harun, Hikmahanto Juwana, Purnomo Yusgiantoro dan Bambang Kesowo.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Frega Ferdinand Wenas mengatakan Menhan Sjafrie menjelaskan soal tugas, fungsi dari Dewan Pertahanan Nasional (DPN) kepada para tokoh yang hadir. Sjafrie diketahui adalah Ketua Harian DPN.
"Meminta masukan juga dari para tokoh yang memang beragam, mewakili beberapa elemen masyarakat, baik dari TNI-Polri, maupun akademisi, maupun civil society," kata Frega.
Frega mengatakan DPN merupakan amanat dari Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Namun, DPN baru terbentuk beberapa waktu belakangan.
Ia menjelaskan DPN bukan untuk mengambil tugas sejumlah lembaga terkait lainnya.
"Tapi adalah bagaimana untuk melakukan pengkajian, identifikasi sebenarnya, identifikasi masalah yang ada yang berkaitan dengan kedaulatan negara, di mana terkait dengan kedaulatan, keutuhan wilayah, kemudian juga keselamatan bangsa sesuai dengan amanah undang-Undang dasar," kata Frega.
Frega mengatakan DPN sebagai organisasi baru butuh meminta masukan dan penguatan dari para tokoh yang diundang pada hari ini.
"Tadi disampaikan juga DPN ini kan tidak bersifat operasional, dan juga tidak melakukan kegiatan-kegiatan administratif seminar, sehingga dengan adanya masukan-masukan itu, harapannya bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kinerja DPN," katanya.
(yoa/wis)