CNN Indonesia
Kamis, 20 Feb 2025 01:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Israel menolak untuk menarik seluruh pasukannya dari Lebanon, dan menyebut pasukannya tetap akan berada di lima posisi di Lebanon selatan.
Hal ini diumumkan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, tak lama setelah tenggat waktu bagi Israel untuk menarik diri dari Lebanon berdasarkan gencatan senjata 27 November.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Militer Israel akan tetap berada di zona penyangga di Lebanon dengan lima posisi kontrol, dan akan terus bertindak tegas dan tanpa kompromi terhadap pelanggaran apa pun yang dilakukan Hizbullah," kata Katz, dikutip AFP.
Beberapa jam sebelum batas waktu penarikan pasukan, Israel telah mengumumkan bahwa mereka akan menempatkan pasukan di "lima titik strategis" di dekat perbatasan.
Sumber keamanan di Lebanon juga mengonfirmasi bahwa tentara Israel telah mundur dari semua desa di perbatasan, kecuali dari lima titik.
Menhan Katz mengeklaim keputusan untuk tetap berada di wilayah Lebanon "dibuat sesuai dengan keputusan eselon politik, demi memastikan perlindungan semua komunitas Israel dan pencegahan terhadap ancaman dari Lebanon'.
"Hizbullah harus mundur sepenuhnya melewati Sungai Litani, dan tentara Lebanon harus menegakkan dan melucuti senjatanya di bawah pengawasan mekanisme yang ditetapkan oleh Amerika Serikat," ujar Katz, yang mengacu pada ketentuan kesepakatan gencatan senjata.
"Kami bertekad untuk memberikan keamanan penuh kepada semua masyarakat di utara," tambahnya.
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi AS dan Prancis, militer Lebanon akan dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa, saat tentara Israel mundur sepenuhnya di tanggal 18 Februari.
Hizbullah akan mundur ke Sungai Litani, sekitar 30 kilometer dari perbatasan. Mereka juga harus membongkar infrastruktur militer yang tersisa di sana.
(dna)