Hamas Sambut Baik Keputusan Trump Tak Relokasi Warga Gaza

4 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 13 Mar 2025 18:10 WIB

Hamas hingga Mesir sambut positif Trump tarik gagasan mau usir warga Palestina dari Jalur Gaza. Ilustrasi. Hamas sambut baik pernyataan Trump tak akan usir warga Palestina dari Gaza. Foto: REUTERS/Hatem Khaled

Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok milisi Hamas Palestina menyambut baik keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang disebut tak jadi merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan pihaknya menyambut baik pernyataan Trump jika memang menunjukkan bahwa ia tak lagi berniat mengusir warga Palestina dari Gaza.

"Jika pernyataan Presiden AS Trump merupakan penarikan diri dari gagasan untuk menggusur warga Jalur Gaza, maka pernyataan tersebut disambut baik," kata Qassem dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qassem mengatakan jika Trump bersungguh-sungguh dengan ucapannya, Trump bisa menindaklanjuti hal itu dengan meminta Israel mematuhi seluruh perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati.

"Kami menyerukan agar posisi ini diperkuat dengan mewajibkan Israel melaksanakan semua ketentuan perjanjian gencatan senjata," ucap Qassem.

Israel dan Hamas saat ini tengah gencatan senjata yang terbagi dalam tiga fase. Fase pertama sudah usai sejak 1 Maret lalu, namun kedua pihak tak kunjung melanjutkan ke fase kedua.

Israel beralasan ingin fase pertama diperpanjang agar ada banyak sandera yang bisa kembali. Namun, Hamas menolak itu karena merasa Negeri Zionis cuma ingin sandera kembali sambil tetap mau melanjutkan perang.

Soal relokasi warga Gaza, Trump sempat menyatakan bahwa ia ingin mengambil alih Gaza untuk diubah menjadi "Riviera Timur Tengah". Selama Gaza dibangun kembali, ia mau warga Palestina pergi dari sana, dengan tinggal di negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.

Usulan itu pun ditentang oleh Yordania dan Mesir, serta nyaris seluruh negara mayoritas Islam di seluruh dunia.

Dalam beberapa pekan terakhir, Trump pun mulai menarik kembali rencana tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada 21 Februari, Trump mengatakan bahwa ia tak memaksa warga Gaza pergi.

"Saya tidak memaksanya. Saya hanya akan duduk dan merekomendasikannya," ucapnya.

Selain Hamas, Mesir juga telah menyambut positif ucapan Trump ini.

Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan ucapan Trump "mencerminkan pemahaman" tentang perlunya mencegah situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk.

"Posisi ini mencerminkan pemahaman akan perlunya mencegah memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan pentingnya menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk masalah Palestina," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir, seperti dikutip Reuters.

(blq/dna)

Read Entire Article
Kasus | | | |