CNN Indonesia
Minggu, 23 Feb 2025 14:03 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan pemerintah provinsi berencana membangun lebih banyak fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant selama satu periode ke depan.
Rencana itu muncul setelah RDF Plant di Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, selesai dibangun dan segera diresmikan.
Rano mengatakan pembangunan RDF Plant itu krusial karena wilayah Jakarta setidaknya membutuhkan empat titik fasilitas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti sekarang kita sudah bangun RDF Plant di Rorotan, itu salah satu usaha. Kemudian memang kurang, harus minimal di empat wilayah," ujar Rano usai membuka acara Trash Fest 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/2).
Rano menjelaskan pembangunan itu penting untuk pengolahan sampah di Jakarta. Ia menyebut RDF Plant di Rorotan memiliki daya tampung sekitar 2.500 ton.
Angka itu masih kurang jika dibandingkan dengan produksi sampah harian di Jakarta yang mencapai 8.000 ton. Dengan begitu, pembangunan RDF Plant menjadi salah satu rencana yang akan mendapat perhatian dari Pramono-Rano.
"Anda bisa bayangkan yang tadi saya katakan, Rorotan itu cuma punya daya tampung barangkali satu hari cuma 2.500 ton," ujarnya.
"Sementara sampah kita 7.500 ton. Artinya harus dibuat di tempat yang lain, supaya sampah itu tidak melintas kota," sambung Rano.
Rano Karno juga mengatakan RDF Plant di Jakarta perlu ditambah jumlahnya agar pengolahan sampah dapat dilakukan secara mandiri.
Pasalnya, sampah di Jakarta selama ini masih dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Pengelolaan sampah dalam kota pun menjadi prioritas demi mengurangi beban di TPST yang berlokasi di Kota Bekasi tersebut.
"Harus [dibangun]. Ini dalam arti kata saya akan bicara, Pak Gubernur juga lebih tahu tentang itu. Karena problem sampah di Jakarta ini dari dulu kan ya kita paham, enggak pernah selesai," ujar Rano Karno.
"Artinya memang kita enggak punya lahan, untung kita punya Bekasi yang bisa istilahnya ajak kerja sama. Tapi lama-lama Bekasi juga akan kewalahan," sambungnya.
(sfr/frl)