11 hours ago
11
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menerima apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto atas capaian sektor pangan nasional dalam jangka waktu satu tahun terakhir.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna memperingati satu tahun Kabinet Merah Putih pada Senin (20/10), Prabowo mengatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dan tim pangan nasional melalui berbagai langkah strategis, mulai dari deregulasi kebijakan, intensifikasi lahan, hingga pengamanan ekosistem produksi pangan.
Hasilnya, pada periode Januari-Oktober 2025, produksi nasional tercatat mencapai 31.338.197 ton, menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia. Menurut Prabowo, awalnya Kementan ditargetkan mencapai swasembada pangan dalam waktu empat tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di bidang pangan ini salah satu prestasi kita yang sangat melegakan kita. Saya memberi waktu empat tahun untuk kita kembali swasembada, ternyata tim pangan kita berhasil, insyaAllah swasembada dalam satu tahun, Saudara-saudara," kata Prabowo, Senin (20/10).
Prabowo menambahkan, keberhasilan ini juga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan dan keberanian dalam mengambil langkah-langkah reformasi di sektor pangan. Reformasi tersebut tidak hanya mendorong kemandirian pangan, tetapi juga menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani di tengah ketidakpastian global.
Selain produksi beras, Kementan di bawah kepemimpinan Mentan Amran Sulaiman pun mencatatkan sejumlah prestasi lain, seperti optimalisasi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang mencapai 4,2 juta ton pada Juni 2025, menjadi yang tertinggi hingga kini.
Kemudian, peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai 124,36, juga tertinggi dalam sejarah bangsa. Lalu, kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk pembelian gabah kering panen menjadi Rp6.500 per kg, diikuti penindakan tegas terhadap oknum dan perusahaan yang mempermainkan harga.
Kementan juga menjalankan deregulasi pupuk, yang berhasil menghapus 145 aturan tidak efisien, sehingga mempercepat distribusi pupuk langsung dari pabrik ke petani.
Keberhasilan mencapai swasembada pangan dalam satu tahun mencerminkan bahwa sektor pertanian kini menjadi fondasi utama ekonomi nasional. Dengan sistem yang lebih efisien, produktif, dan berkeadilan bagi petani, Indonesia terbukti mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyat secara mandiri.
(rea/rir)
