CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2025 09:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memutuskan untuk bergabung dengan retreat kepala daerah di kompleks Akmil Magelang, Jawa Tengah, Senin (24/2).
Pram akhirnya bergabung bersama 18 kepala daerah PDIP lain setelah sempat tarik ulur bersamaan dengan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta kadernya tak ikut retret.
Pramono dengan demikian bergabung pada hari ketiga pelaksanaan retret yang sudah digelar sejak 21-28 Februari tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya, Gubernur Jakarta bersama dengan Pak Wali Kota Jogja (Hasto Wardoyo) dan juga ada 17 lainnya yang bersama-sama dengan kami hari ini kita memulai untuk retret," katanya di lokasi.
Kehadiran Pram dan rombongan menambah daftar kepala daerah PDIP yang hadir di retret. Sehari sebelumnya, sebanyak 17 kepala daerah PDIP juga telah bergabung ke retret di tengah instruksi boikot retret dari Megawati.
Pramono mengaku akan bertanggung jawab dengan keputusannya untuk hadir di retret. Dia mengaku mengikuti retret sebaik-baiknya.
"Bahwa ada hal yang perlu dipersiapkan, iya, inilah bagian proses politik yang harus ditangani bersama-sama. Dan alhamdulillah ini selesai pada sekarang ini, ya," kata Pram.
10 kepala daerah PDIP tak hadir
Meski, belakangan terungkap tak semua kepala daerah PDIP ikut hadir di retret. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan 10 kepala daerah belum terlihat atau belum bergabung.
"Jadi, ada 10 yang masih belum bergabung yang ada di luar. Dalam catatan kami itu ada dari Bali dan Asmat," kata Bima di Kompleks Akmil, Senin (24/2) malam.
Ia tak mendetailkan nama-nama yang belum hadir, namun salah satunya adalah Gubernur Bali sekaligus politikus PDIP I Wayan Koster.
"Termasuk Pak Koster dari Bali," kata Bima.
Sebetulnya, kepala daerah yang tak ikut retret kali ini bisa mengikuti gelombang berikutnya bersama kepala daerah lain yang saat ini masih berperkara di Mahkamah Konstitusi (MK).
Hanya saja, dari 10 peserta kepala daerah itu sampai malam ini belum juga memberikan kepastian soal keikutsertaan dalam kegiatan retreat yang dijadwalkan berakhir 28 Februari 2025 besok.
Hingga saat ini belum ada respons dari DPP PDIP terkait kehadiran kepala daerah PDIP di retret. Meski mereka sebelumnya menegaskan insturksi soal larangan retret masih berlaku.
(dal/thr)