Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melempar pantun di depan ratusan kepala daerah peserta retret atau pembekalan kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (26/2) kemarin.
Melalui pantun ini, pada intinya Gibran meminta para kepala daerah untuk mematuhi perintah Presiden Prabowo Subianto
"Anak merajuk matanya merah, bertemu pak raden diberi kedondong. Kalau sudah jadi kepala daerah, perintah bapak Presiden dipatuhi dong," kata Gibran yang disambut kata 'cakep' oleh para kepala daerah peserta retret.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video pantun itu diunggah Gibran di akun Instagramnya @gibran_rakabuming.
Dalam pembekalannya, Gibran mengajak seluruh kepala daerah untuk bersama-sama menyukseskan berbagai program prioritas pemerintah dalam satu visi dan komando Presiden Prabowo Subianto.
"Walaupun agama, suku, partai kita berbeda-beda, tapi kita lahir dalam keluarga besar Nusantara. Untuk mengelola negara sebesar Indonesia, kita butuh kolaborasi kuat, kita butuh sinergi erat di bawah satu komando Bapak Presiden Prabowo," kata Gibran dalam keterangan resmi yang diterbitkan Setwapres.
Gibran mencontohkan sejumlah dukungan yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan berbagai program prioritas nasional tersebut. Ia meminta agar para gubernur, bupati, dan wali kota memperhatikan ketersediaan bahan pangan dan infrastruktur pengadaan program makan bergizi gratis (MBG)
"Ketersediaan bahan pangan, ini di beberapa tempat masih sulit dan mahal. Untuk itu, sekali lagi Bapak-Ibu Kepala Daerah, saya mohon infrastruktur supply chain dan distribusi MBG-nya mohon dimonitor dan dibantu," instruksinya.
Selain itu, Gibran mengingatkan para kepala daerah untuk mewaspadai potensi kenaikan harga, khususnya barang kebutuhan pokok, menjelang bulan suci Ramadan.
Ia menekankan pentingnya langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan barang di pasaran.
Tak hanya itu, Wapres juga menyoroti pentingnya kesiapan dalam menghadapi arus mudik menjelang Hari Raya Idulfitri. Ia meminta para kepala daerah untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran, keamanan, serta kenyamanan masyarakat dalam menjalankan tradisi tahunan tersebut.
"Jangan sampai ada kelangkaan bahan bakar, jangan sampai ada penumpukan di exit tol misalnya, hati-hati sekali," pesannya.
Selanjutnya, Gibran mengajak para kepala daerah untuk senantiasa menjaga dan merawat toleransi di wilayah masing-masing.
Ia mencontohkan Kota Singkawang sebagai salah satu teladan harmoni di mana peringatan hari-hari keagamaan dirayakan dalam semangat kebersamaan dan saling menghormati.
Gibran menyatakan bahwa keberagaman harus menjadi sumber kekuatan, bukan perbedaan yang memecah belah, sehingga persatuan dan keharmonisan masyarakat terus terjaga.
"Indeks kota toleran nomor satu, Kota Singkawang, Bekasi, Salatiga, Manado, Semarang, Magelang, Kediri, Sukabumi, Kupang, Surakarta," papar Gibran.
"Ini kalau toleransinya tinggi, itu artinya FKUB-nya jalan, penting sekali FKUB," tambahnya.
(wis/rzr)