Daftar Kegiatan Siswa Selama Pendidikan di Barak Militer

8 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim siswa yang dianggap sulit ditangani oleh orang tua maupun sekolah ke barak militer untuk dibina secara disiplin.

Kebijakan ini menjadi langkah alternatif setelah orang tua dan pihak sekolah menyatakan sudah tak mampu menangani perilaku siswa-siswa tersebut.

Dengan surat pernyataan bermaterai, para orang tua menyerahkan anaknya kepada pihak barak militer untuk didisiplinkan, namun tetap difasilitasi pendidikan akademik dan pendampingan psikologis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahan di akun YouTube pribadinya, Dedi membagikan momen saat berkunjung ke Resimen 1 Kostrad, Purwakarta, Jawa Barat. Ia menanyakan soal kelangsungan pendidikan formal seperti ujian sekolah siswa-siswa tersebut dengan Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.

Saepul menjelaskan ujian yang dilakukan mengikuti kurikulum masing-masing sekolah, sehingga bisa saja jadwal ujian tiap siswa berbeda.

"Kemarin yang ujian baru dua orang. Waktu ujian sekolah ini diserahkan sekolah masing-masing, jadi tidak berbarengan," kata Saepul.

Salah satu anggota TNI yang bertugas mendampingi siswa pun menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

"Kemarin mereka melaksanakan ujian hanya sebagian, karena memang dari program sekolahnya mereka ujian. Jadi mereka dari sekolah datang ke sini membawa paket untuk ujiannya dilaksanakan di sini (Rindam). Untuk pelajaran tetap dilaksanakan juga. Nanti guru-guru yang dari sekolah itu mereka datang ke sini untuk memberi pelajaran," ujarnya.

Dengan sistem ini, para siswa tetap terhubung dengan sekolah masing-masing. Mereka menjalani kurikulum sesuai jenjang pendidikan dan tetap mengikuti ujian sekolah dengan pengawasan khusus.

Paket soal ujian dikirim langsung dari sekolah ke barak, memastikan proses belajar tidak terputus meski siswa sedang dalam masa pembinaan.

Tak hanya pendidikan formal, fasilitas di barak juga menyediakan pendampingan mental dan spiritual. Guru bimbingan konseling hingga psikolog ikut dilibatkan.

"Guru psikolog ada?" ujar Dedi

"Guru BK, psikolog ada," jawab Saepul.

Selain sesi konseling, para siswa mengikuti kegiatan evaluasi diri. Mereka diminta menulis perasaan, menjawab kuesioner, hingga mengikuti tes psikologi seperti menggambar, yang bertujuan untuk memahami kondisi kejiwaan mereka.

Di sisi lain, pendekatan spiritual juga diberikan, terutama bagi siswa beragama Islam. Seorang ustaz rutin hadir memberikan ceramah dan kajian keagamaan untuk menanamkan nilai moral dan etika selama masa pendidikan.

Meski menuai pro dan kontra, Dedi menegaskan bahwa pendekatan ini tidak bermaksud menghukum, melainkan membentuk ulang karakter siswa agar siap kembali ke sekolah dan kehidupan sosial secara sehat dan bertanggung jawab.

Dedi pun berencana menempatkan para siswa 'lulusan' barak militer ini ke sekolah khusus. Ia juga segera meneken Pergub terkait penempatan siswa nakal ke barak militer.

(fra/kay/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |