CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2025 14:34 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP akan segera menyatakan sikap soal dinamika terakhir menyangkut partai, termasuk soal retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah.
Juru Bicara DPP PDIP, Ahmad Basarah menyampaikan permintaan maaf dalam beberapa waktu terakhir partainya belum buka suara. Namun, setelah kini dirinya mendapat tugas sebagai juru bicara partai, Basarah mengaku PDIP akan segera menentukan sikap.
"Setelah hari ini mendapatkan penugasan resmi dari Ibu Ketua Umum, ke depan saya akan menyampaikan sikap dan pandangan partai secara resmi ke publik sebagai mestinya," katanya, Selasa (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Basarah mengaku mendapat tugas baru sebagai juru bicara partai bersama Ronny Talapessy. Keduanya sebelumnya merupakan Ketua DPP Bidang Hubungan Luar Negeri dan Reformasi Hukum Nasional.
Meski begitu, Basarah menegaskan sikap partainya tetap akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Tentu saja, sebelum menyampaikan sikap dan pandangan partai tersebut, saya akan berkoordinasi dan melaporkan terlebih dahulu kepada Ketua Umum PDI Perjuangan," katanya.
Sejumlah elit DPP PDIP kembali menyambangi kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/2. Mereka antara lain, Ahmad Basarah, Deddy Sitorus, hingga Sukur Nababan.
Sebanyak 19 kepala daerah PDIP sebelumnya dilaporkan mengikuti retret di Magelang di tengah instruksi Megawati Soekarnoputri agar kader menunda keikutsertaan mereka.
Kehadiran Pramono Anung dan rombongan menambah daftar kepala daerah PDIP yang hadir di retret. Sehari sebelumnya, sebanyak 17 kepala daerah PDIP juga telah bergabung ke retret di tengah instruksi boikot retret dari Megawati.
Pramono mengaku akan bertanggung jawab dengan keputusannya untuk hadir di retret. Dia mengaku mengikuti retret sebaik-baiknya.
"Bahwa ada hal yang perlu dipersiapkan, iya, inilah bagian proses politik yang harus ditangani bersama-sama. Dan alhamdulillah ini selesai pada sekarang ini, ya," kata Pram.
(dal/thr)