Dua Jenazah Korban KMP Tunu Teridentifikasi, 1 Tak Masuk Manifes

6 hours ago 7

Surabaya, CNN Indonesia --

Dua dari tiga jenazah yang ditemukan di Selat Bali dua hari terakhir sudah teridentifikasi identitasnya sebagai penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Sedangkan satu sisanya masih dalam proses identifikasi.

Jenazah pertama, ialah yang ditemukan saat KRI Fanildo melakukan observasi objek diduga KMP Tunu di bawah laut. Jasad itu muncul dalam posisi tertelungkup dan mengambang. Korban kemudian dievakuasi oleh KRI Tongkol.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim sekaligus Kasubdit Dokpol Polda Jatim AKBP Adam Bimantoro sudah mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut bernama I Kadek Oka (51) warga Pranjangan, Kabupaten Klungkung, Bali

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa kita simpulkan untuk korban yang pertama itu terkonfirmasi atas nama I Kadek Oka, umur 51 tahun tempat tinggal tanggal lahir Pranjangan 18 September 1973, alamat Desa Pranjangan, Kecamatan Pranjangan, Klungkung, Provinsi Bali," kata Adam, Senin (7/7).

Proses identifikasi ini, dilakukan Tim DVI dengan menganalisa data primer mulai sidik jari, bentuk gigi, dan pencocokan data antemortem.

"Dari antemortem itu jenis laki-laki. Wajah bulat, rambut botak, berkumis dan berjenggot. Dari medis, sekunder medis teridentifikasi. Selanjutnya ada ditemukan juga ciri dari kepala botak. Ya, rambut lurus, hitam beruban, daun telinga melengkung ke depan. ada jenggot kumis beruban," ucapnya.

"Dari properti terkonfirmasi juga dengan celana pendek yang banyak kantong berwarna abu-abu hijau, krem atau hijau army itu properti sekunder. Kita gabungkan dari hasil pemeriksaan dan dari antemortem dari keluarga terkonfirmasi," katanya.

Jenazah kedua yang berhasil dievakuasi adalah jasad yang ditemukan Tim SRU Darat yang bekerja sama dengan nelayan setempat. Korban ditemukan nelayan dalam posisi telungkup di sekitar perairan Tapak Guwo.

Adam menjelaskan jenazah berhasil diidentifikasi berdasarkan data primer berupa sidik jari dan gigi. Korban diketahui Daniar Nadief Inzaki (21) warga Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

"Jenazah dapat diidentifikasi berdasarkan data primer berupa sidik jari dan gigi, serta data sekunder berupa medis dan properti," ujar Adam.

Daniar merupakan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang namanya tidak tercantum dalam data manifes. Hal itu terkonfirmasi karena ibu korban, Erna (47) sudah melapor dan mencari keberadaan anaknya sejak Kamis (3/7).

Sementara itu, satu jenazah lainnya yang ditemukan Senin (7/7) pagi tadi belum dapat terkofirmasi identitasnya.

"Pagi tadi juga informasinya ada ditemukan lagi korban terapung di laut dan sudah diaksi oleh SRU darat," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno mengatakan, di Banyuwangi.

Namun ia mengatakan, pihaknya belum bisa menyampaikan informasi detail mengenai ciri-ciri jenazah yang ditemukan mengapung di Selat Bali pagi tadi.

Proses identifikasi dan konfirmasi jenazah tersebut saat ini sedang ditangani oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang dilakukan di RSUD Blambangan Banyuwangi.

Dari hasil analisa selama lima hari operasi pencarian, penemuan jenazah rata-rata ditemukan mengarah ke selatan dari titik lokasi kejadian kecelakaan kapal. Data tersebut, kata dia, menjadi bahan evaluasi dalam menjalankan operasi hari ini

"Selanjutnya kami melakukan evaluasi dengan posisi terakhir korban terapung yang rata-rata berada di selatan dari lokasi kejadian kapal kecelakaan," tandasnya.

Dengan demikian, data korban KMP Tunu Prqtama Jaya sampai Senin (7/7) malam yakni, korban selamat 30 orang, korban meninggal 8 orang, dan 27 orang masih dalam pencarian.

(fra/frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |