Resmikan Pembangunan RSUD Syarif Idrus Jadi Tipe C, Menkes Dorong Tata Kelola Rumah Sakit yang Berkualitas

2 days ago 11

Kubu Raya, 16 April 2025

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, meresmikan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuan Besar Syarif Idrus menjadi rumah sakit tipe C pada Rabu (16/4). RSUD ini menjadi yang ke-10 dari total 66 rumah sakit tipe D di wilayah terpencil yang dibangun atas arahan langsung Presiden Prabowo Subianto.

“Bapak dan Ibu sekalian, ini adalah rumah sakit ke-10 yang kita groundbreaking tahun ini. Totalnya akan ada 32 RSUD dibangun di tahun ini dan 34 lagi pada tahun depan,” ujar Menkes Budi dalam sambutannya.

Pembangunan rumah sakit ini ditujukan untuk memperluas akses layanan kesehatan yang bermutu dengan biaya terjangkau bagi masyarakat. Penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan kanker—yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia—juga banyak ditemukan di wilayah sekitar RSUD Syarif Idrus.

Karena itu, rumah sakit ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis modern, termasuk alat CT Scan dan cath lab untuk penanganan stroke, USG untuk ekokardiografi, serta layanan pemasangan ring jantung. Untuk penanganan kanker, akan tersedia laboratorium patologi anatomi, alat mamografi, dan layanan kemoterapi. Rumah sakit ini juga akan memiliki layanan hemodialisa bagi pasien dengan gangguan ginjal.

“Itu semua akan dibangun di rumah sakit ini. Alat-alatnya lengkap,” kata Menkes.

Namun, Menkes Budi menekankan bahwa ketersediaan peralatan canggih harus diiringi dengan sistem tata kelola yang profesional dan berkualitas. Ia pun menawarkan pendampingan dari Kementerian Kesehatan dalam pengelolaan manajemen rumah sakit, mulai dari aspek keuangan, pengadaan, hingga layanan klinis dan nonklinis.

“Kalau diperkenankan, saya ingin menempatkan satu dewan pengawas dari Kementerian Kesehatan di RSUD ini, agar tata kelolanya bisa lebih baik,” tambahnya.

Menkes juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiapkan rencana induk (master plan) pengembangan rumah sakit untuk jangka waktu 5 hingga 10 tahun, agar pembangunan tidak dilakukan secara tambal sulam.

Salah satu tantangan utama dalam pengembangan rumah sakit daerah adalah keterbatasan tenaga dokter spesialis. Dari 66 RSUD yang dibangun, sekitar 66% masih belum memiliki tujuh dokter spesialis dasar. Untuk RSUD Syarif Idrus, Menkes menegaskan pentingnya keberadaan dokter spesialis jantung dan saraf.

“Kami harap tenaga medis dapat berasal dari putra-putri daerah, sehingga mereka lebih berkomitmen dan tidak pindah ke kampung halamannya. Karena itu, kami dorong pemenuhan tujuh spesialis dasar, ditambah spesialis jantung dan saraf,” tegasnya.

Di akhir kunjungan, Menkes mengajak masyarakat untuk aktif menjaga kesehatan melalui dua langkah utama: menerapkan perilaku hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Hal ini penting dalam mencegah penyakit mematikan seperti stroke, jantung, kanker, dan ginjal.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (D2/SK)

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik

Aji Muhawarman, ST, MKM

Read Entire Article
Kasus | | | |