Peringatan BMKG, Angin Bahorok Terjang Sumut Dua Hari ke Depan

1 day ago 9

Medan, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terkait potensi angin kencang yang melanda wilayah Sumatera Utara (Sumut) terutama akibat fenomena angin Bahorok.

Cuaca ekstrem ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga dua hari ke depan dan berdampak langsung pada sejumlah daerah, termasuk Kota Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Langkat

Kepala BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan bahwa angin kencang ini dipicu oleh gangguan atmosfer berupa bibit siklon tropis yang terbentuk di kawasan Laut Cina Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siklon ini mendorong pergerakan massa udara dari barat menuju timur, melewati pegunungan Bukit Barisan, yang kemudian berubah menjadi angin kering berkecepatan tinggi saat memasuki wilayah timur Sumatera Utara.

"Fenomena ini disebut angin Bahorok. Ketika massa udara melewati pegunungan, terjadi percepatan angin yang cukup signifikan. Kecepatan angin tercatat mencapai 28 knot atau sekitar 50 km per jam, dengan tingkat kelembapan udara menurun hingga 41 persen," ungkap Hendro kepada wartawan, Rabu (11/6).

BMKG mencatat angin Bahorok terutama terjadi pada siang hingga sore hari. Kondisi ini tidak hanya memicu peningkatan suhu udara, tetapi juga menurunkan kelembapan yang dapat memperparah dampak terhadap lingkungan dan infrastruktur.

Beberapa risiko yang patut diwaspadai akibat angin kencang ini antara lain pohon tumbang yang dapat mengganggu akses jalan dan jaringan listrik, kerusakan ringan pada bangunan, terutama atap dan struktur non-permanen hingga potensi peningkatan suhu panas yang dapat berdampak pada kesehatan, terutama bagi kelompok rentan.

Warga diminta untuk tidak beraktivitas di bawah pohon rindang atau dekat bangunan yang rentan rusak akibat angin. 

"Kondisi atmosfer masih menunjukkan potensi angin kencang dalam dua hari ke depan," tambah Hendro.

Angin kencang rusak puluhan rumah

Sementara itu, puluhan rumah di lima daerah di Sumut mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sebagian warga terpaksa mengungsi.

Kabid Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan tercatat lima kabupaten kota yang terdampak angin kencang.

"Lima kabupaten kota tersebut yakni Kota Medan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Toba," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/6).

Sri Wahyuni menjelaskan di Kota Medan, angin puting beliung terjadi sejak Senin, 9 Juni 2025 pukul 18.20 WIB. Dua kecamatan paling terdampak yakni Kecamatan Medan Deli dan Kecamatan Medan Marelan.

"Angin puting beliung mengakibatkan atap atau seng rumah warga mengalami kerusakan. Di Kecamatan Medan Deli sebanyak 21 rumah warga mengalami rusak sedang dan di Kecamatan Medan Marelan 3 rumah warga mengalami rusak sedang," jelasnya.

Kemudian di Kabupaten Humbang Hasundutan, angin kencang terjadi di Kecamatan Pollung tepatnya di Desa Aek Nauli pada Selasa 10 Juni 2025 Pukul 07.00 WIB. Hujan yang disertai dengan angin kencang menyebabkan rusaknya atap rumah penduduk dan atap bangunan gereja HKBP Aek Nauli Kecamatan Pollung.

"Tim BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan melakukan kaji cepat dan melakukan penanganan di lokasi kejadian. BPBD menyerahkan bantuan terpal kepada pengurus Gereja HKBP Aek Nauli yang langsung diserahkan oleh Bupati Humbang Hasundutan," jelasnya.

Sementara itu di Serdang Bedagai, hujan deras disertai angin kencang terjadi pada Senin, 9 Juni 2025 pukul 19.30 WIB. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan beberapa rumah warga mengalami rusak berat dan rusak ringan.

"Angin kencang merusak 10 unit rumah warga di Kecamatan Teluk Mengkudu, di Kecamatan Perbaungan tercatat 22 rumah warga mengalami kerusakan dan di Kecamatan Sei Rempah tercatat 1 rumah warga mengalami rusak berat," paparnya.

Sedangkan di Kabupaten Deli Serdang, angin kencang terjadi pada Selasa 10 Juni 2025 pukul 11.00 WIB. Angin kencang terjadi di tiga kecamatan yang mengakibatkan rusaknya beberapa rumah. Warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Sibolangit, Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan Sunggal. Dari data yang diterima, sebanyak 9 rumah warga mengalami rusak ringan, 4 rumah mengalami rusak sedang dan 3 rumah mengalami rusak berat," sebutnya.

Kemudian, di Kabupaten Toba terjadi hujan deras yang disertai dengan angin kencang di Kecamatan Balige dan Kecamatan Ajibata pada Selasa 10 Juni 2025 Pukul 07.35 WIB. Akibatnya dua unit rumah warga mengalami kerusakan berat.

"Warga yang rumahnya rusak terpaksa mengungsi. Angin kencang juga mengakibatkan pohon tumbang. Saat ini kelima kabupaten kota yang terdampak angin kencang masih dalam penanganan oleh pemerintah setempat, TNI, Polri dan masyarakat," urainya.

(fnr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |