Kapolri Jabarkan Terobosan Polri untuk Dukung Ketahanan Pangan

3 hours ago 7

Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memaparkan sejumlah inovasi yang dilakukan Polri untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pada acara Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Tangerang, Banten, Rabu (8/10), ia pun memaparkan beberapa terobosan yang telah diterapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Salah satu inovasi utama adalah penggunaan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk Tekno MIGO Presisi Bhayangkara. Kedua inovasi ini terbukti mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Guna mendukung program ketahanan pangan, beberapa waktu yang lalu kami telah melakukan berbagai inovasi, salah satunya pemanfaatan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk Tekno MIGO Presisi Bhayangkara guna meningkatkan hasil panen dari 4 ton/hektar menjadi 9 sampai dengan 14 ton/hektar,” ujar Sigit dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10).

Polri juga telah merekrut 333 bintara dengan kompetensi khusus di bidang pertanian. Mereka bertugas mengoptimalkan pengolahan lahan dan hasil produksi pertanian.

Dalam kerja sama dengan Universitas Sriwijaya, Polri mengembangkan pupuk organik dari tanaman eceng gondok. Pupuk ini memiliki kandungan unsur hara yang baik dan nilai ekonomis tinggi. 

Biaya produksi untuk 1 hektar lahan hanya Rp773.000, atau 86% lebih hemat dibanding pupuk kimia yang mencapai Rp5,9 juta per hektar.

Lebih lanjut, inovasi selanjutnya adalah program Polisi Peduli Pengangguran (Polrian) Polda Banten, yang mengolah sampah organik seperti sisa sayuran, buah, daun kering, dan limbah dapur menjadi eco-enzyme serta pupuk kompos.

Polri juga membudidayakan kelinci di Provinsi Bangka Belitung, dengan memanfaatkan kotoran kelinci sebagai pupuk organik.

Bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat, Polri mengolah lahan basah dengan tingkat keasaman pH di bawah 5 menjadi lahan produktif menggunakan batu asal Korea. Teknologi ini mampu menetralisir keasaman dan meningkatkan pH tanah. 

Hasilnya, lahan basah seluas 5 hektar di Kalimantan Selatan telah dipanen 4 kali dengan rata-rata produksi 8 ton per hektar.

“Untuk mendukung produktivitas lahan, Polri juga memanfaatkan teknologi Solar Water Pump, yang menggunakan panel surya berkapasitas 5.680 watt untuk menggerakkan pompa air. Teknologi ini mendukung sistem irigasi pertanian secara efisien dan ramah lingkungan,” papar Sigit.

Polri juga menggunakan teknologi Watergen yang dapat menghasilkan 100 hingga 350 liter air bersih per hari dari kelembapan udara. Teknologi ini memberikan solusi bagi daerah pertanian kering untuk menjaga ketersediaan air.

Sigit juga melaporkan bahwa pembangunan 18 unit gudang ketahanan pangan Polri di 12 provinsi dengan kapasitas total 18.000 ton telah selesai 100%. Groundbreaking gudang tersebut dilakukan Presiden RI di Bengkayang pada 5 Juni 2025.

“Sebagai langkah awal, gudang di Provinsi Jawa Barat akan diisi 100 ton jagung hasil panen yang juga diikuti oleh gudang Polri lainnya,” pungkasnya.

(rir)

Read Entire Article
Kasus | | | |