Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Usai 3 Bulan Tenggelam

2 hours ago 5

CNN Indonesia

Rabu, 08 Okt 2025 13:16 WIB

Korban KMP Tunu Pratama Jaya kembali ditemukan di Pantai Gilimanuk Bali usai tragedi tenggelam berlalu tiga bulan. Jenazah korban KMP Tunu yang tenggelam di Selat Bali kembali ditemukan. (Arsip Humas Polres Jembrana Bali)

Jembrana, CNN Indonesia --

Satu korban tenggelam kapal KMP Tunu Pratama Jaya bernama Muhammad Syakur (37), asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berhasil ditemukan usai tragedi tersebut berlalu tiga bulan. 

KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Juli lalu. Jasad korban kembali ditemukan oleh seorang nelayan pada Senin (6/10), di pinggir Pantai Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.

Kemudian jenazah Mukhamad Syakur diserahkan kepada pihak keluarga pada Selasa (7/10) ke rumah duka di Pasuruan, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati menyampaikan bahwa jenazah yang ditemukan di Pesisir Gilimanuk telah teridentifikasi secara ilmiah sebagai salah satu korban kapal tenggelam di Selat Bali.

"Berdasarkan hasil identifikasi ilmiah dari Tim DVI Polda Bali, jenazah yang ditemukan di Pantai Gilimanuk Senin kemarin teridentifikasi sebagai Mukhamad Syakur, salah satu korban tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya pada 2 Juli 2025," kata AKBP Suparwati, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10).

Selain itu, Tim DVI Polda Bali juga menyerahkan barang-barang pribadi milik korban, diantaranya uang tunai Rp1.410.000, satu unit handphone Oppo, dua kartu ATM, kunci dan STNK sepeda motor, KTP, SIM, serta tas pinggang berwarna hitam.

"Polres Jembrana bersama Tim DVI Polda Bali memastikan proses identifikasi dan penyerahan jenazah berjalan transparan serta menghormati hak keluarga," imbuhnya.

Sementara itu, Kasubbiddokpol Biddokkes Polda Bali AKBP Ni Luh Putu Eny Astuti menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan sidik jari dan pencocokan data ante mortem serta post mortem menunjukkan kecocokan penuh dengan identitas korban.

"Kami menggunakan metode ilmiah DVI untuk memastikan identitas korban secara akurat. Setelah semua data cocok, kami menyerahkan jenazah kepada keluarga dengan disaksikan pihak Polres Jembrana," ujarnya.

(kdf/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |