Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Jakarta melalui gelaran Benyamin S Award memperkuat transformasi menjadi kota metropolitan dengan daya saing internasional.
Mengusung visi mencapai pembangunan kota yang bersih secara lingkungan, nyaman ditinggali, dan memiliki nilai estetika dengan warga yang sejahtera, Benyamin S Award diharapkan dapat menjadi pijakan terkait tata kelola perkotaan yang lebih baik.
Tahun ini, Benyamin S Award yang memiliki 12 orang juri dari Pemprov DKI, akademisi, dan pemerhati menargetkan 267 kelurahan yang telah terdata dan terpetakan menjadi Kelurahan Bebas Sampah, Kelurahan Bebas Kumuh, Kelurahan Hijau, dan Kelurahan Sejahtera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain sebagai penghormatan terhadap tokoh Betawi, almarhum Benyamin Sueb, nama Benyamin S Award sendiri menyimpan makna lain, yakni sebagai singkatan dari Bersih, Nyaman, Indah, dan Sejahtera.
Bersih dijabarkan sebagai kondisi lingkungan yang bebas dari segala jenis kotoran, sampah, dan polusi, serta menunjukkan upaya menjaga, mengelola, dan merawat kebersihan secara berkelanjutan; dan Nyaman sebagai kondisi lingkungan yang mendukung kenyamanan fisik dan psikologis bagi warga maupun pengunjung.
Sedangkan Indah pada Benyamin S diartikan sebagai kondisi lingkungan yang estetik secara visual, teratur, dan tertata dengan harmonis; dan Sejahtera sebagai kondisi kehidupan masyarakat yang harmonis, berdaya, dan tetap menjaga nilai-nilai budaya lokal.
Keempat pilar yang juga menjadi kategori dalam Benyamin S Award ini pun memiliki persyaratan masing-masing. Pada Kategori Bersih, masuk dalam penilaian adalah kebersihan fisik, pengelolaan sampah, saluran air dan drainase, sanitasi dan kesehatan lingkungan, serta kesadaran dan partisipasi masyarakat menjaga lingkungan.
Pada Kategori Nyaman, penilaian dilakukan melalui keamanan dan ketertiban wilayah, ramah untuk semua usia seperti ketersediaan tempat duduk umum atau akses jalan yang baik bagi lansia maupun difabel, kesejukan dan ketenangan area, fasilitas umum yang memadai, serta keharmonisan hubungan sosial.
Untuk Kategori Indah, penilaian mencakup penataan lingkungan, penghijauan dan estetika, kebersihan visual, inovasi kreatif, dan keterpaduan warna dan bentuk. Terakhir di Kategori Sejahtera, memiliki aspek penilaian pada kesejahteraan sosial dan budaya, pelestarian warisan budaya, pemberdayaan berbasis budaya, pendidikan budaya, serta lingkungan yang menunjang kelayakan hidup dan berbudaya.
Ajang Benyamin S Award sekaligus sebagai strategi Pemprov DKI untuk mendorong peningkatan kinerja lurah secara konsisten, menjadikan kelurahan sebagai instrumen transformasi menuju kota berkelas dunia, membangun sistem apresiasi yang terukur dan adaptif, juga membuka ruang kolaborasi baik lokal maupun global.
Para pemenang Benyamin S Award akan mendapatkan trofi dan sertifikat kehormatan, juga kesempatan coaching clinic ke kota-kota mitra DKI Jakarta, seperti New York, London, Berlin, Rotterdam, Tokyo, hingga Seoul.
Kemudian, lokasi kelurahan pemenang Benyamin S Award akan menjadi etalase bagi pemerintah dari kota dan negeri lain, dengan profil kelurahan disertakan dalam buku dan dokumenter tahunan Pemprov DKI. Tujuannya, untuk meningkatkan visibilitas Jakarta di mata dunia.
Sementara lurah pemenang akan menjadi mentor resmi dalam program replikasi ke kelurahan lain, melalui peran dalam pelatihan, forum diskusi, serta sosialisasi praktik baik.
Jelang ulang tahun Jakarta ke-498, Benyamin S Award didorong untuk menjadi katalis perubahan yang lebih baik secara berkelanjutan, juga sebagai momentum untuk melestarikan identitas budaya lokal.
(rea/rir)