CNN Indonesia
Selasa, 11 Mar 2025 05:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Arab Saudi, Senin (10/3). Kedatangan Zelensky ini persis satu hari sebelum perundingan Ukraina dan Amerika Serikat (AS) soal konflik dengan Rusia.
Dilansir Reuters, Zelensky diperkirakan akan bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Adapun Saudi merupakan mediator sejak awal invasi Rusia ke Ukraina. Saudi bahkan jadi perantara pertukaran tahanan dan menjadi tuan rumah perundingan antara Rusia dan AS pada bulan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pada Selasa (11/3) ini akan jadi pertemuan resmi pertama pejabat AS dan Ukraina setelah Zelensky sempat ke Gedung Putih beberapa waktu lalu. Pertemuan itu berakhir gagal, bahkan Zelensky dan Presiden AS Donald Trump sempat cekcok.
Saat ini, AS berharap bisa segera mengakhiri perang Rusia dan Ukraina.
"Saya pikir kami akan ke sana dengan harapan bahwa kami akan membuat kemajuan substansial," kata utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
Ia juga berharap Zelensky ke AS lagi untuk menandatangani kesepakatan soal kerja sama mineral Ukraina pada pekan ini. "Saya sangat berharap. Semua tanda-tandanya sangat, sangat positif."
Sementara Zelensky telah menyatakan tidak akan hadir dalam pertemuan dengan pejabat AS. Ia mendelegasikan pertemuan itu kepada menteri luar negeri, menteri pertahanan, hingga para kepala staf.
Ia pun menegaskan Ukraina juga berkomitmen untuk segera mengakhiri perang.
"Kami sepenuhnya berkomitmen untuk dialog yang konstruktif, dan kami berharap untuk membahas dan menyetujui keputusan dan langkah-langkah yang diperlukan," kata Zelensky dalam sebuah unggahan di X (Twitter).
"Proposal yang realistis sudah ada. Kuncinya adalah bergerak cepat dan efektif."
Para pejabat AS mengatakan bahwa mereka berencana untuk menggunakan pertemuan tersebut untuk mengetahui apakah Kyiv bersedia membuat konsesi material kepada Rusia untuk mengakhiri perang.
Seorang pejabat AS mengatakan, "kami ingin melihat apakah Ukraina tertarik tidak hanya pada perdamaian, tetapi juga pada perdamaian yang realistis."
Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia mengharapkan hasil yang baik dari perundingan yang akan datang. Dia menambahkan bahwa AS "hampir" mengakhiri penangguhan pembagian intelijen dengan Kyiv.
(reuters/tsa)