Zelensky Sebut Hubungannya dengan AS Bisa Diperbaiki Usai Pertikaian

1 week ago 13

CNN Indonesia

Sabtu, 01 Mar 2025 13:40 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, hubungannya dengan AS masih dapat diperbaiki meski dirinya terlibat cekcok dengan Presiden Donald Trump. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, hubungannya dengan AS masih dapat diperbaiki meski dirinya terlibat cekcok dengan Presiden Donald Trump. (AFP/SAUL LOEB)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa hubungannya dengan Amerika Serikat (AS) masih dapat diperbaiki meski dirinya terlibat cekcok dengan Presiden Donald Trump.

"Tentu saja [hubungannya dengan AS bisa diperbaiki]," ujar Zelensky dalam wawancara bersama Fox News, saluran media kesukaan Donald Trump.

Zelensky mengatakan, hubungan antara AS dan Ukraina melibatkan lebih dari sekadar dua orang presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir AFP, Zelensky juga mengatakan bahwa Ukraina sangat membutuhkan bantuan AS dalam perang melawan Rusia.

"Akan sulit tanpa dukung Anda [Presiden AS Donald Trump]," ujar Zelensky.

Ucapan di atas disampaikan Zelensky beberapa jam usai perseteruannya dengan Donald Trump di Gedung Putih. Kebijakan AS selama bertahun-tahun yang memberikan dukungan besar untuk Ukraina dalam perang melawan Rusia runtuh dalam adu mulut.

 U.S. President Donald Trump and Ukrainian President Volodymyr Zelensky meet in the Oval Office at the White House on February 28, 2025 in Washington, DC. Trump and Zelensky are meeting today to negotiate a preliminary agreement on sharing Ukraines mineral resources that Trump says will allow America to recoup aid provided to Kyiv while supporting Ukraines economy.   Andrew Harnik/Getty Images/AFP (Photo by Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump saat bertikai di Gedung Putih, AS. (Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)

Perselisihan itu membuat para pemimpin Eropa berebut menyuarakan dukungan untuk Ukraina.

Zelensky pun dipaksa meninggalkan Gedung Putih lebih awal. Zelensky juga belum sempat menandatangani kesepakatan pembagian mineral yang dipandang penting bagi gencatan senjata yang ditengahi AS.

Selama pertikaian terjadi, Donald Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance tampak berteriak kepada Zelensky. Mereka menuduhnya tidak tahu terima kasih dan menolak menerima persyaratan gencatan senjata yang diusulkan AS.

Tak lama dari sana, Zelensky pun undur diri dan meninggalkan ruangan. Mereka juga diminta secepatnya meninggalkan Gedung Putih.

Namun, Zelensky menolak untuk meminta maaf. Ia berharap pertukaran pendapat itu tidak terjadi di depan wartawan.

(asr/asr)

Read Entire Article
Kasus | | | |