Usai Islah PBNU, Gus Yahya Nyatakan Siap untuk Gelar Muktamar NU

5 hours ago 7

Surabaya, CNN Indonesia --

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulana (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan pihaknya siap menggelar muktamar kapan saja.

Hal itu disampaikannya setelah proses 'islah' PBNU antara pihaknya dan kubu Dewan Syuriah yang dipimpin Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Walaupun demikian, Gus Yahya mengatakan untuk menggelar muktamar itu tak bisa serta merta, karena membutuhkan proses.

Muktamar adalah forum  permusyawaratan tertinggi NU yang umumnya digelar saban lima tahun sekali untuk evaluasi kinerja, kepengurusan, hingga menentukan arah organisasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya Muktamar zaman modern begini mau bikin Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama dua minggu ke depan siap saya. Habis gitu disuruh nyiapin muktamar sebulan siap saya, gampang asal sepakat. Tapi kan bukan hanya soal itu yang dikerjakan, perlu proses," kata Gus Yahya usai menghadiri silaturahmi bersama struktural PBNU yang lain di kediaman KH Miftachul, Pondok Pesantren Miftachussunnah, Kedungtarukan, Surabaya, Minggu (28/12).

Selain membutuhkan proses, Gus Yahya mengaku ia tidak mendapat tekanan waktu soal kapan Muktamar NU akan digelar. Begitu juga, klaimnya, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar pun tak ditekan.

"Dan saya tidak menghadapi tekanan waktu sama sekali. Rais Aam sendiri juga nggak mau dibatasi waktunya, tergantung teknis itu," ucapnya.

Dia lalu menegaskan pertemuan silaturahmi di kediaman Rais Aam itu juga tak membahas agenda muktamar sama sekali. Menurutnya kegiatan hanya diisi silaturahmi, selawatan, doa, dan makan bersama.

Menurutnya silaturahmi itu jadi momen para struktural PBNU untuk kembali memperbaiki suasana dan kondisi kebatinan mereka satu sama lain, usai kesepakatan islah pasca dinamika konflik internal yang melanda dalam beberapa pekan terakhir.

"Tadi enggak ada pembahasan sama sekali soal muktamar saat bertemu Rais Aam PBNU dan seluruh pengurus PBNU di Ponpes Miftachussunnah, belum," ujar Gus Yahya.

Sementara Wakil Ketua Umum PBNU, Amin Said Husni menyebut kemungkinan Muktamar ke-35 NU ini bakal digelar pertengahan 2026 mendatang.

"Jadi ini bukan Muktamar Luar biasa, tapi ini Muktamar rutinan, Muktamar ke-35 PBNU. Mungkin ya pertengahan tahun 2026," pungkas Amin.

Senada Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengatakan pihaknya belum membicarakan perihal waktu dan pelaksanaan Muktamar ke-35 NU. Menurutnya hal itu menjadi wewenang KH Miftachul selaku Rais Aam PBNU dan Gus Yahya selaku Ketua Umum PBNU.

"[Soal muktamar] nanti akan dibicarakan lebih lanjut," kata Gus Ipul.

Lebih lanjut, Gus Ipul belum memberikan jawaban secara mendetail soal muktamar. Ia menekankan otoritas penjelasan tersebut berada di tangan Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketum PBNU Gus Yahya.

"Belum bisa [disebutkan kapan muktamar], nanti tunggu Kiai Miftachul Akhyar dengan Gus Yahya. Ya nanti kan akan ada disampaikan pada saatnya," ujar dia yang juga dikenal sebagai Menteri Sosial itu.

Sebelumnya forum silaturahmi di  Ponpes Miftachussunnah, KH Miftachul dan Gus Yahya bersua di Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/12) lalu.

Pertemuan itu juga diikuti sejumlah Mustasyar PBNU, antara lain KH Ma'ruf Amin, KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, Prof Machasin, dan KH Abdullah Ubab Maimoen. Pertemuan di Lirboyo juga diikuti Rais Syuriyah, antara lain KH Abdullah Kafabihi Mahrus, KH Idris Hamid, KH Mu'adz Thohir, KH Muhibbul Aman Aly, KH Imam Buchori Cholil, KH Muhammad Cholil Nafis, H Mohammad Nuh.

Sementara dari jajaran Katib Syuriyah, antara lain, KH Athoillah Sholahuddin Anwar, KH Ahmad Nadhif Abdul Mujib, KH Afifuddin Dimyathi (Gus Awis), KH Abdul Latif Malik, H Aunullah A'la Habib, H Tajul Mafakhir, H Abdul Moqsith Ghazali, dan H Sarmidi Husna.

Pertemuan itu di antaranya menghasilkan kesepakatan penyelenggaraan Muktamar Ke-35 NU secepat-cepatnya dipimpin Mandataris Muktamar Ke-34 NU, yakni KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf.

"Menetapkan bahwa Muktamar Ke-35 Nahdlatul Ulama diselenggarakan dalam waktu secepat-cepatnya oleh Rais 'Aam PBNU (KH Miftachul Akhyar) dan Ketua Umum PBNU (KH Yahya Cholil Staquf), dengan melibatkan Mustasyar PBNU, para sesepuh, serta pengasuh pesantren dalam penentuan waktu, tempat, dan kepanitiaan Muktamar," demikian bunyi keputusan tersebut.

(frd/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |