Trump Percaya Putin soal Ukraina: Sudah Kenal Lama, Tak Akan Bohong

1 week ago 23

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin bakal patuhi kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina.

Trump bahkan menjamin bahwa Putin tidak akan ingkar janji soal gencatan senjata dengan Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir dia akan menepati janjinya," kata Trump kepada wartawan di Oval Office Gedung Putih pada Kamis (27/2) saat ditanya soal Putin di depan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer yang sedang mengunjunginya.

"Saya sudah lama mengenalnya (Putin). Saya tidak percaya dia akan melanggar kata-katanya," papar Trump menambahkan seperti dikutip AFP.

Kedatangan Starmer ke Gedung Putih adalah salah satunya untuk mencari keyakinan AS akan komitmennya terutama soal keamanan dan pertahanan di Eropa.

Belakangan, Eropa dibuat was-was lantaran sejak resmi dilantik 20 Januari lalu, Trump terus mengubah sederet kebijakan tradisional Amerika Serikat, termasuk soal invasi Rusia ke Ukraina.

Alih-alih melanjutkan kebijakan pendahulunya, Presiden Joe Biden, yang terus menggelontorkan bantuan termasuk senjata kepada Ukraina, Trump terus menunjukkan kecondongan mendukung Rusia

Dalam dua pekan terakhir, Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahkan terus bersitegang dan terlibat adu mulut. Trump bahkan sempat menyebut Zelensky sebagai diktator.

Trump bahkan menuntut Ukraina untuk mengembalikan bantuan miliar dolar AS selama ini untuk membantu menghadapi invasi Rusia atau memberi "imbalan" Washington dengan akses ke mineral tanah jarang Kyiv.

Sementara itu, Zelensky menuntut AS untuk memberikan jaminan keamanan yang lebih kuat lagi. Sejauh ini, Trump belum merinci terkait syarat yang diajukan Ukraina tersebut.

Kunjungan Starmer ke AS hari ini pun dilakukan untuk mendapatkan jaminan AS soal keamanan bagi Eropa terutama Ukraina.

Trump menunjukkan sikap bersahabat saat bertemu dengan Starmer di Washington dan bahkan menarik kembali pernyataannya yang sempat mengejutkan Eropa, di mana ia menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai diktator.

"Apakah saya mengatakan itu?" ujar Trump sambil tertawa.

Namun, Trump tetap bersikeras bahwa ia mempercayai Putin untuk menepati kesepakatan gencatan senjata, bertentangan dengan peringatan Starmer bahwa tanpa jaminan keamanan dari AS, Putin bisa mengulang invasi ke Ukraina yang pecah sejak Februari 2022.

Baik Inggris maupun Prancis telah menawarkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina, tetapi mereka menginginkan jaminan dukungan dari AS, termasuk pengawasan udara dan satelit serta kemungkinan bantuan kekuatan udara.

Kunjungan Starmer ini berlangsung hanya beberapa hari setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron juga lebih dulu menemui Trump di Gedung Putih.

Trump telah lama menekan negara-negara Eropa agar mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam pertahanan Ukraina, termasuk pertahanan mereka sendiri.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |