CNN Indonesia
Jumat, 14 Mar 2025 01:29 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat "pernyataan yang sangat menjanjikan" tentang usulan gencatan senjata Rusia dan Ukraina.
Komentar Trump muncul setelah Putin mengatakan dia mendukung gagasan gencatan senjata 30 hari tetapi memiliki pertanyaan serius tentang rencana tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia mengeluarkan pernyataan yang sangat menjanjikan tetapi itu belum lengkap," Trump, yang bertemu dengan kepala NATO Mark Rutte di Gedung Putih, mengatakan kepada wartawan ketika ditanya tentang pernyataan Putin.
"Saya ingin sekali bertemu dengannya atau berbicara dengannya. Tetapi kita harus menyelesaikannya (kesepakatan gencatan senjata) dengan cepat."
Utusan khusus Trump Steve Witkoff tiba di Moskow pada Kamis untuk berbicara tentang Ukraina. Menurut Trump, akan menjadi "momen yang sangat mengecewakan bagi dunia" jika Rusia menolak rencana perdamaian.
"Banyak rincian perjanjian akhir yang sebenarnya telah dibahas. Sekarang kita akan melihat apakah Rusia ada di sana dan, jika tidak, itu akan menjadi momen yang sangat mengecewakan bagi dunia," kata Trump.
Trump juga memberikan gambaran sekilas tentang negosiasi untuk perdamaian jangka panjang setelah gencatan senjata, termasuk wilayah mana yang harus diserahkan Ukraina kepada Rusia.
Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
"Kami tidak bekerja dalam kegelapan. Kami telah berdiskusi dengan Ukraina tentang tanah dan sebidang tanah yang akan disimpan dan dirampas," katanya.
Ia menambahkan bahwa ada juga pembicaraan siapa yang akan mendapatkan pembangkit listrik besar.
Trump tidak menyebutkan nama dan memberikan rincian apa pun, tetapi pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang saat ini dikuasai Rusia, berada di garis depan pertempuran. Itu adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Negosiasi itu rumit karena secara efektif "menciptakan batas negara," tambah Trump.
Ukraina menyetujui usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dalam perundingan di Arab Saudi minggu ini, setelah pertikaian antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval pada 28 Februari.
(fra/afp/fra)