Soal Banjir Puncak, Dedi Mulyadi Singgung Alih Fungsi Lahan Bogor

1 week ago 8

CNN Indonesia

Senin, 03 Mar 2025 13:53 WIB

Dedi Mulyadi menuturkan alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor harus segera dihentikan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bencana lebih lanjut. Dedi Mulyadi menuturkan alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor harus segera dihentikan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bencana lebih lanjut. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Bandung, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara soal meluapnya Sungai Jayanti di Kabupaten Bogor yang mengakibatkan banjir dan merendam pemukiman warga di kawasan Puncak.

"Saya belum mengetahui secara pasti penyebab utama meluapnya Sungai Jayanti, namun hal ini perlu segera dikaji agar solusi yang tepat dapat diambil," ujar Dedi Mulyadi, yang dilansir dari akun Instagram Dedi, Senin (3/3).

Meski belum diketahui penyebab banjir tersebut, Dedi menuturkan alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor harus segera dihentikan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bencana lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan data yang kami miliki, lebih dari seribu hektare lahan perkebunan teh di Puncak telah beralih fungsi. Ini menjadi perhatian serius karena berpotensi memperburuk kondisi lingkungan," tegasnya.

Ia pun bakalan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PTPN dan Perhutani Jabar, untuk mengembalikan fungsi konservasi lahan yang telah berubah.

"Kita tidak boleh hanya memikirkan keuntungan ekonomi jangka pendek. Sejak zaman kolonial, Belanda menanam teh di kawasan ini bukan hanya untuk produksi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan dan perlindungan lahan," katanya.

Dedi turut menyoroti adanya bencana pergeseran tanah yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Dimana pada bencana itu, 92 kepala keluarga terdampak, dengan 55 rumah mengalami kerusakan berat serta dua sarana ibadah yang ikut terdampak. Saat ini, 45 kepala keluarga mengungsi di kantor desa, sementara 43 lainnya memilih tinggal di rumah kerabat terdekat.

"Kami memastikan kebutuhan warga terdampak, terutama kebutuhan pokok untuk sahur dan buka puasa selama Ramadan, tetap terpenuhi," ujar Dedi Mulyadi.

Dedi juga berharap warga yang terdampak bersedia direlokasi ke lahan yang telah disiapkan oleh pemerintah desa, demi keselamatan dan keberlangsungan hidup mereka.

(gil/csr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |