Sekjen PBB Prihatin Lonjakan Islamofobia Terhadap Umat Muslim di Dunia

4 hours ago 3

CNN Indonesia

Sabtu, 15 Mar 2025 12:55 WIB

Sekjen PBB Antonio Guterres prihatin terhadap meningkatnya kebencian terhadap umat Muslim khsusunya di Amerika, Inggris, hingga India. Sekjen PBB prihatin terhadap meningkatkanya islamofobia dan Palestina. (AFP/Andrea Renault)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya kebencian terhadap umat Muslim di berbagai belahan dunia.

Dia juga mendesak platform teknologi daring untuk mengambil langkah dalam membatasi ujaran kebencian dan pelecehan di internet. Pernyataan Guterres ini disampaikan melalui pesan video menjelang Hari Internasional untuk 'Memerangi Islamofobia'.

PBB dan berbagai kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia mencatat ada peningkatan Islamofobia, bias terhadap Arab, serta antisemitisme sejak serangan militer Israel yang menghancurkan Gaza, menyusul serangan mematikan yang dilakukan oleh kelompok militan Hamas pada 7 Oktober 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sedang menyaksikan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kebencian terhadap Muslim. Mulai dari profiling rasial dan kebijakan diskriminatif yang melanggar hak asasi manusia serta martabat, hingga kekerasan terang-terangan terhadap individu dan tempat ibadah," ujar Guterres, tanpa menyebutkan negara atau pemerintah tertentu melansir Reuters.

"Platform daring harus menekan ujaran kebencian dan pelecehan. Kita semua harus bersuara menentang kefanatikan, xenofobia, dan diskriminasi," tambahnya.

Selama bertahun-tahun, para pegiat hak asasi manusia telah mengungkapkan kekhawatiran mengenai stigma yang dihadapi Muslim dan masyarakat Arab, akibat pandangan keliru yang menghubungkan mereka dengan kelompok militan Islamis.

Saat ini, banyak aktivis pro-Palestina, termasuk di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, mengeluhkan bahwa advokasi mereka untuk hak-hak Palestina sering kali disalah artikan sebagai dukungan terhadap Hamas.

Dalam beberapa pekan terakhir, lembaga pemantau hak asasi manusia telah merilis data yang menunjukkan rekor tertinggi insiden kebencian dan ujaran kebencian terhadap Muslim di negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan India.

Pemerintah negara-negara tersebut menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memerangi segala bentuk diskriminasi.

(tst/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |