Rusia Gertak Balik Seruan Macron soal Bersiap Perang Nuklir

6 days ago 9

CNN Indonesia

Kamis, 06 Mar 2025 19:51 WIB

Rusia membalas seruan Presiden Prancis Emmanual Macron yang meminta negara-negara Eropa siap dengan kondisi terburuk perang nuklir. Menlu Rusia Sergei Lavrov menyebut pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal kesiapan perang nuklir. (AFP/Giovanni Grezzi)

Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia membalas seruan Presiden Prancis Emmanual Macron yang meminta negara-negara Eropa siap dengan kondisi terburuk perang nuklir.

Moskow menegaskan pernyataan Macron tersebut merupakan sinyal ancaman bagi negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu saja ini ancaman terhadap Rusia. Jika mereka menganggap kami sebagai ancaman dan mengatakan perlu menggunakan senjata nuklir dan bersiap memakai senjata nuklir melawan Rusia, ini ancaman," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dikutip dari AFP.

Macron sebelumnya menegaskan membuka peluang Prancis dan negara-negara Eropa melindungi wilayah mereka dengan persenjataan nuklir.

Pernyataan itu ia sampaikan setelah menilai Amerika Serikat 'balik badan' tak lagi mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia.

"Saya telah memutuskan untuk membuka perdebatan strategis mengenai perlindungan melalui pencegahan kita terhadap sekutu-sekutu kita di benua Eropa," kata Macron dalam siaran langsung di saluran media sosial resmi, Rabu (5/3).

Dia menekankan Eropa perlu membantu Ukraina untuk memperkuat pertahanan diri negara itu di tengah gempuran Rusia.

"Pencegahan nuklir kami melindungi kami, itu milik Prancis yang lengkap, berdaulat dari ujung ke ujung," kata Macron, dikutip CNN.

"Ini akan melindung kami jauh lebih banyak dari pada negara tetangga kami" ucap dia menambahkan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kemudian menanggapi pernyataan Macron pada Kamis (6/3) sebagai sesuatu yang "terlepas dari kenyataan" dan "merupakan pernyataan kontradiktif."

Ia menyamakan seruan Macron itu dengan salah satu karakter dongeng karangan Hans Christian Andersen, Ole Lukoje, yang memayungi anak kecil yang tengah tertidur pulas.

Lavrov kemudian menyatakan bahwa Rusia tidak goyah dengan wacana pengerahan pasukan Eropa ke Ukraina meski dengan dalih sebagai pasukan perdamaian.

"Kami tidak melihat ruang untuk kompromi. Diskusi ini dilakukan dengan tujuan yang sangat bermusuhan," ujar Lavrov.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |