Prancis, Jerman, Italia, Inggris Dukung Dunia Arab Bangun Kembali Gaza

4 days ago 8

CNN Indonesia

Sabtu, 08 Mar 2025 22:30 WIB

Menteri Luar Negeri Prancis, Jerman, Italia dan Inggris mendukung rencana Arab untuk merekonstruksi atau membangun kembali Gaza. Menteri Luar Negeri Prancis, Jerman, Italia dan Inggris mendukung rencana Arab untuk merekonstruksi atau membangun kembali Gaza. (AFP/MOHAMMED ABED).

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Prancis, Jerman, Italia dan Inggris mendukung rencana Arab untuk merekonstruksi atau membangun kembali Gaza, Palestina.

Rencana rekonstruksi ini disebut akan menelan biaya U$53 miliar atau sekitar Rp863 triliun. Konstruksi penting untuk menghindari pengusiran warga Palestina dari wilayah tersebut.

"Rencana tersebut menunjukkan jalan yang realistis menuju rekonstruksi Gaza dan menjanjikan - jika diimplementasikan - perbaikan yang cepat dan berkelanjutan terhadap kondisi kehidupan yang sangat memprihatinkan bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza," ujar para menteri dalam sebuah pernyataan bersama, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana rekonstruksi Gaza oleh Liga Arab diinisiasi oleh Mesir. Inisiasi kemudian diadopsi oleh para pemimpin Arab.

Rencana telah ditolak oleh Israel dan Presiden AS Donald Trump. Kedua negara ini sebelumnya telah mempresentasikan visinya sendiri untuk mengubah Jalur Gaza menjadi "Middle East Riviera."

Sementara itu, proposal Mesir memproyeksikan pembentukan komite administratif yang terdiri dari para teknokrat Palestina yang independen dan profesional yang dipercayakan untuk mengatur pemerintahan Gaza setelah berakhirnya perang di Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas.

Komite ini nantinya bertanggung jawab atas pengawasan bantuan kemanusiaan dan mengelola urusan Jalur Gaza untuk sementara waktu di bawah pengawasan Otoritas Palestina.

Lebih lanjut, pernyataan yang dikeluarkan oleh empat negara Eropa pada Sabtu (8/3) mengatakan bahwa mereka "berkomitmen untuk bekerja sama dengan inisiatif Arab," dan mereka menghargai "sinyal penting" yang telah dikirim oleh negara-negara Arab dengan mengembangkannya.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Hamas "tidak boleh memerintah Gaza atau menjadi ancaman bagi Israel lagi" dan bahwa keempat negara tersebut "mendukung peran sentral Otoritas Palestina dan pelaksanaan agenda reformasinya."

[Gambas:Video CNN]

(loam/agt)

Read Entire Article
Kasus | | | |