Banda Aceh, CNN Indonesia --
Warga korban banjir longsor di Aceh yang bertahan di tenda-tenda pengungsian mulai terserang penyakit seperti flu, demam, batuk-batuk hingga penyakit kulit.
Hal itu diperparah minimnya bantuan tenaga medis dan obat-obatan dari luar Aceh karena 204 unit fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas rusak diterjang banjir dan longsor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Kabupaten Bener Meriah Ilham Abdi membenarkan pengungsi di wilayah itu mulai terserang penyakit dan tenaga kesehatan juga minim karena keterbatasan jumlah.
"Ya mulai dari flu, demam di setiap titik pengungsi, sudah kami siapkan nakes yang ada untuk bertugas di lokasi yang bisa dijangkau," kata Ilham Abdi saat dikonfirmasi CNN Indonesia, Kamis (4/12).
Rumah Sakit di daerah itu juga belum sepenuhnya beroperasi karena BBM untuk menghidupkan mesin genset masih langka. Sehingga operasional RS terhambat untuk menangani pasien.
"Genset hanya dihidupkan saat penting penanganan pasien. Selebihnya terpaksa dimatikan," katanya.
Data Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh Tahun 2025, jumlah pengungsi hingga Rabu (3/12) tercatat 688.775 orang.
Seorang warga Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Anas berharap selain logistik bantuan obat-obatan dan petugas medis juga diperlukan di wilayah itu karena pengungsi mulai terkena penyakit.
"Kondisi pengungsi, baik anak-anak maupun dewasa mulai terserang gatal, flu, demam dan batuk-batuk, obat-obatan sangat sulit didapatkan oleh pengungsi, tidak ada petugas medis di lapangan, karena Pustu, Polindes dan Puskesmas terdampak banjir," kata Anas.
Secara umum di lokasi itu keluhan pengungsi di hampir semua titik di daerah Peusangan sama dan sangat membutuhkan air minum, obat-obatan dan stok logistik yang menipis.
"Keluhan para pengungsi di semua titik hampir sama, mereka kekurangan alas tidur, yang paling dibutuhkan saat ini, air minum, masker, obat-obatan, untuk stok pangan masih meskipun menipis, masih cukup untuk dua hari ke depan," ujarnya.
Informasi yang dihimpun CNN Indonesia, kebutuhan tenaga medis dan obat-obatan di daerah terparah seperti di Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Timur sangat dibutuhkan.
(dra/wis)

4 hours ago
6
















































