Menag Terapkan Skema Murur dan Tanazul di Pelaksanaan Haji 2025

7 hours ago 4

CNN Indonesia

Sabtu, 19 Apr 2025 16:35 WIB

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bakal memberlakukan skema murur dan tanazul pada penyelenggaraan ibadah haji 2025 untuk menyiasati sejumlah masalah. Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bakal memberlakukan skema murur dan tanazul pada penyelenggaraan ibadah haji 2025 untuk menyiasati sejumlah masalah. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan, skema murur dan tanazul mulai akan diterapkan pertama kali pada penyelenggaraan ibadah haji 2025. Skema itu diberlakukan untuk menyelesaikan sejumlah masalah.

Nasasruddin menjelaskan, melalui skema murur, jemaah tak wajib bermalam di Muzdalifah dan bisa tidur di mobil. Hal ini dilakukan untuk menyiasati permasalahan-permasalahan yang muncul saat bermalam di Muzdalifah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa itu murur? Murur itu, kan, nomenklatur baru. Dulu kalau kita melakukan ibadah haji, harus bermalam di Muzdalifah. Ya, turun dari bus. Nah, persoalan kita mencari busnya di mana, kemudian juga gelap-gelap, dan seterusnya, banyak persoalan," kata Nasaruddin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, melansir detikNews.

"Nah, di sini dimungkinkan kita tinggal di mobil. Ya, karena itu juga macet, kan. Dianalogikan itu sama dengan mabit di Muzdalifah, bermalam di Muzdalifah, terutama untuk para lansia. Maka itu tetap di mobil, jadi ini ditolerir, dan juga secara fikih tidak ada masalah," sambungnya.

Lebih lanjut, Nasaruddin mengatakan, melalui skema tanazul, para jemaah tak wajib menginap di tenda-tenda yang telah disediakan di Mina. Kini, melalui skema itu para jemaah bisa menginap di hotel.

Ia mengatakan, akan ada sekitar 40 ribu kuota bagi jemaah yang dapat menggunakan skema tanazul. Beberapa jemaah juga akan masuk prioritas.

"Dan apa itu tanazul? Tanazul itu artinya tidak lagi mutlak seseorang jemaah itu harus nginap di tenda, tenda yang sudah tersedia di Mina. Tapi itu bisa nginap di hotel, karena jarak menuju ke kemah mereka itu lebih jauh kadang-kadang, daripada pergi ke hotel mereka. Nah, itu perjalanan 1 kilometer atau 1,5 kilometer sudah sampai di hotelnya," tutur dia.

(mab/asr)

Read Entire Article
Kasus | | | |