2 months ago
69
Penyerang Persib Bandung, David da Silva, memiliki perjalanan hidup naik turun. Sempat bekerja di swalayan di Brasil, kini dirinya menyandang status top skor sepanjang masa Liga 1.
Kisah bomber berusia 35 tahun itu diceritakannya di kanal YouTube Persib, di mana David da Silva tak mendapat restu dari sang ayah untuk bermain sepak bola.
“Ayah saya tidak suka saya bermain sepak bola karena saya harus bekerja. Saat kecil, saya harus membantu keluarga untuk mendapat uang” katanya dalam video di kanal YouTube PERSIB.
Karena dilarang sang ayah, David da Silva pun baru memulai karier sepak bolanya saat sang ayah telah tiada, yakni saat dirinya menginjak usia remaja.
Sebelum berkecimpung di lapangan hijau, eks penyerang Persebaya Surabaya ini bekerja di sebuah swalayan di kampung halamannya, di mana ia bekerja sebagai pemotong daging dan pembuat roti.
Pekerjaan itu dilakukannya sebelum dirinya berangkat sekolah, sehingga David da Silva harus bangun lebih pagi ketimbang teman-temannya.
“Di kampung saya, ada swalayan dan saya bekerja di situ mengurusi semua hal. Saya memotong daging, membuat roti.”
“Jadi saya bangun lebih pagi setelah itu pergi ke sekolah. Bangun lebih pagi untuk membuat roti-rotian. Sangat melelahkan sekali,” pungkasnya.
Perjalanan David da Silva yang sulit itu kini berbuah manis. Apalagi setelah dirinya melanjutkan kariernya di sepak bola Indonesia.
Sejak berkarier di Indonesia atau Liga 1, David da Silva menjelma sebagai mesin gol. Terbukti, kini dirinya berstatus top skor sepanjang masa kompetisi yang bergulir sejak 2017 lalu.
Hingga artikel ini dibuat, David da Silva telah mencatatkan 101 gol dari 133 laga di Liga 1, baik itu bersama Persebaya Surabaya maupun Persib Bandung.
