Kardinal Suharyo di Misa Natal Katedral: Korupsi Merusak Masa Depan

3 hours ago 7

CNN Indonesia

Kamis, 25 Des 2025 11:11 WIB

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, memimpin Misa Pontifikal Hari Raya Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (25/12). Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, CNN Indonesia --

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, memimpin Misa Pontifikal Hari Raya Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (25/12). Dalam khotbahnya, Kardinal Suharyo menyampaikan pesan mendalam yang dikutip dari Paus Fransiskus mengenai luka ketidakadilan, pemujaan terhadap uang, hingga tajamnya kritik terhadap praktik korupsi.

Kardinal Suharyo menekankan bahwa momen Natal tahun ini harus menjadi refleksi bagi umat untuk lebih peduli terhadap penderitaan sesama yang suaranya sering kali terabaikan.

Membuka khotbahnya, Suharyo menyoroti realitas ketidakadilan sosial di dunia modern. Ia mengutip keprihatinan Paus Fransiskus terhadap kaum marginal yang tertindas oleh kebijakan atau sikap abai para pemegang kuasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dunia dewasa ini, betapa banyak luka yang ditanggung oleh orang-orang yang tidak mempunyai suara karena teriakan mereka diredam dan dibenamkan oleh sikap acuh tak acuh orang-orang yang berkuasa," ujar Suharyo menirukan pesan Paus, Kamis (25/12).

Suharyo juga mengingatkan umat agar tidak menjadikan materi sebagai tolak ukur tunggal kebahagiaan. Menurutnya, ketergantungan yang berlebihan pada uang dapat merusak martabat kemanusiaan dan memicu kekerasan.

Ia memperingatkan bahwa kekayaan yang dikumpulkan melalui cara-cara yang zalim tidak akan membawa ketenangan.

"Kekerasan yang ditimpakan kepada orang lain demi menumpuk kekayaan yang berlumuran darah tidak akan mampu membuat seorang pun tetap berkuasa dan luput dari kematian," tegasnya.

Korupsi Sebagai "Dosa Berat"

Bagian paling krusial dalam pesan Natal tersebut adalah kecaman terhadap praktik korupsi. Kardinal Suharyo mengutip pernyataan keras Paus Fransiskus yang menyebut korupsi sebagai luka bernanah dan skandal publik yang sangat berat.

Terkait pesan mengenai korupsi, Suharyo menyampaikan bahwa korupsi disebut sebagai dosa yang "berteriak keras ke surga" untuk menuntut keadilan karena merusak tatanan kehidupan pribadi maupun sosial.

Selain itu, praktik korupsi dinilai menutup pintu masa depan karena keserakahan tersebut secara langsung menginjak-injak hak kaum miskin dan mereka yang lemah.

Suharyo juga menekankan korupsi membuat manusia kehilangan kemampuan untuk melihat masa depan dengan optimisme dan harapan.

"Korupsi adalah skandal publik yang berat karena menghancurkan harapan-harapan kaum lemah dan menginjak-injak orang yang paling miskin di antara kaum miskin," pungkas Suharyo.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |