Israel Tangkap Warga yang Dituding Kontak dengan Intelijen Iran

1 week ago 11

CNN Indonesia

Senin, 03 Mar 2025 08:50 WIB

Kepolisian Israel menahan warga di Beersheba dengan tuduhan kontak intelijen Iran. Ilustrasi. Kepolisian Israel menahan warga di Beersheba dengan tuduhan kontak intelijen Iran soal fasilitas nuklir Negeri Yahudi. (iStockphoto/SimonSkafar)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Israel menahan seorang warga di Beersheba dengan tuduhan menjalin kontak intelijen Iran.

Seorang penduduk kota Beersheba itu ditangkap karena memulai kontak dengan intelijen Iran, dan menawarkan informasi sensitif soal keamanan Negara Yahudi tersebut.

Salah satunya, seperti dikutip dari Reuters, adalah akses ke pusat penelitian nuklir Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jerusalem Post memberitakan polisi dan agensi keamanan Israel (Shin Bet) menangkap warga Beersheba itu karena mau menjual informasi tentang fasilitas nuklir di Negev.

Dari pemeriksaan sementara, terduga informan itu memberikan beberapa misi penting kepada agen-agen Iran, termasuk foto fasilitas nuklir.

Terima kasih Netanyahu untuk Trump

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas persenjataan dan perlengkapan senjata yang telah dikirim. Persenjataan itu, katanya, bermanfaat bagi Israel untuk 'menyelesaikan pekerjaan' melawan poros Iran.

"Donald Trump adalah kawan terbaik yang pernah Israel miliki di Gedung Putih," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video seperti dikutip dari Aljazeera.

"Dia menunjukkannya dengan mengirim kami semua amunisi yang ditahan [Presiden AS sebelumnya Joe Biden]. Dengan cara ini, dia memberi Israel alat yang kami butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan kami melawan teror poros Iran," imbuhnya.

Pada Sabtu (1/3) lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah meneken deklarasi untuk mempercepat bantuan militer sekitar US$4m ke Israel, dan membatalkan embargo senjata parsial yang dilakukan Joe Biden sebelumnya.

(kid/reuters/aljeera)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |