Filipina Siapkan 7 Ribu Personel Polisi buat Tangkap Rodrigo Duterte

2 days ago 8

CNN Indonesia

Senin, 10 Mar 2025 12:25 WIB

Pemerintah Filipina dikabarkan menyiapkan sedikitnya 7 ribu personel kepolisian untuk bersiap menangkap mantan Presiden Rodrigo Duterte. Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte saat ini masih berada di Hong Kong. (REUTERS/Lisa Marie David)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Filipina dikabarkan menyiapkan sedikitnya 7 ribu personel kepolisian untuk bersiap menangkap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

The Manila Times melaporkan dari sumber anonim, bahwa rencana penangkapan itu sebagai tindak lanjut surat red notice atau daftar hitam dari kepolisian internasional (Interpol).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber itu menerangkan bahwa para personel kepolisian akan menjaga di sejumlah titik masuk termasuk di semua pelabuhan dan bandara jelang kepulangan Duterte dari Hong Kong.

Namun, fokus rencana penangkapannya akan lebih dikonsentrasikan di Kota Manila dan tanah kelahirannya di Davao.

Jumlah petugas yang disiapkan disebut dua kali lipat dari petugas dalam perburuan dan penangkapan pendiri sekte sesat Kingdom of Jesus Christ (KOJC) di Filipina, Apollo Quiboloy.

Salah seorang perwira tinggi kepolisian Filipina yang enggan disebut identitasnya mengonfirmasi soal pengerahan polisi untuk menangkap Duterte.

"Kami mengambil semua tindakan pencegahan untuk pengamanan yang diperlukan demi memastikan keamanan publik dan menegakkan kewajiban hukum yang muncul dari pemberitahuan Interpol," ujar pejabat kepolisian tersebut.

Sebelumnya pihak Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) merilis surat penangkapan dan diteruskan dengan surat pemberitahuan red notice dari Interpol untuk menangkap mantan presiden Filipina itu.

Duterte diduga terlibat kejahatan hak asas manusia saat masih menjabat Presiden Filipina dengan memerintahkan operasi perang terhadap peredaran narkoba selama 2016 hingga 2022.

ICC telah melakukan penyelidikan sejak September 2021. ICC mengeklaim sedikitnya ada ribuan aksi pembunuhan di luar hukum dalam operasi perang terhadap narkoba oleh kepolisian Filipina.

Mengutip Inquirer, pemerintah Presiden Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr menyatakan tunduk terhadap perintah ICC dan akan bekerja sama dengan Interpol untuk segera menangkap Duterte.

Duterte sendiri saat ini masih berada di Hong Kong setelah Filipina mengeluarkan surat cekal terhadapnya.

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |