CNN Indonesia
Kamis, 08 Mei 2025 05:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendata total perputaran uang transaksi judi online (Judol) selama periode Januari hingga Maret 2025 mencapai Rp47 triliun.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengklaim perputaran uang terkait Judol selama kuartal pertama 2025 itu jauh menurun dari periode yang sama pada tahun lalu atau 2024 yang mencapai Rp90 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tahun 2024, di bulan Januari sampai bulan Maret itu, perputaran dananya itu Rp90 triliun. Sekarang berhasil kita tekan sampai kurang dari Rp50 triliun," ujarnya dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Rabu (7/5).
Selain perputaran dana, Ivan menyebut nilai transaksi Judol pada tahun ini juga menurun hingga 80 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.
Ia menyebut total transaksi judol yang terjadi pada Januari sampai Maret hanya mencapai 39 juta transaksi. Ivan menyebut apabila tren itu bisa terus berlanjut hingga akhir tahun maka jumlah transaksi pada tahun 2025 akan jauh lebih rendah dari tahun lalu.
"Jika itu saja berhasil kita jaga, dikali empat, itu hanya akan terjadi 160 juta transaksi di tahun ini. Dibandingkan dengan 209 juta transaksi di tahun lalu," tuturnya.
Ivan menyebut penurunan nilai maupun transaksi judol di Indonesia itu tidak lepas dari kerja keras seluruh pihak termasuk dari kepolisian untuk memberantasnya.
Ia meyakini apabila penegakan hukum terhadap judol dapat secara konsisten terus dilakukan bukan tidak mungkin asta cita pemerintahan Prabowo-Gibran dapat terwujud dalam waktu dekat.
"Data ini tidak mungkin kita olah-olah hanya untuk membuat segala sesuatunya menjadi baik, tapi faktanya memang data itu menunjukkan adanya dampak yang signifikan," kata Ivan.
(tfq/kid)