Bobby soal Bantuan UEA Dikembalikan: Lapor ke Pemerintah Pusat Dulu

4 hours ago 8

Medan, CNN Indonesia --

Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengatakan pengembalian bantuan untuk korban banjir dan longsor berupa 30 ton beras dari Uni Emirat Arab (UEA) dilakukan karena belum dilaporkan ke pemerintah pusat sesuai mekanisme yang berlaku.

Hal ini menurutnya sudah disampaikan ke Pemerintah Kota Medan.

"Untuk bantuan internasional sebaiknya dilaporkan, kami akan melaporkan ke pemerintah pusat," ujar Bobby, Jumat (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya bantuan bencana dari negara lain semestinya disalurkan melalui mekanisme pemerintah pusat, bukan langsung diterima pemerintah daerah terdampak.

Menurutnya hal ini harus dilakukan secara resmi dari negara ke negara atau government to government (G to G).

Apabila bantuan tersebut telah dilaporkan dan diterima secara resmi oleh pemerintah pusat, pendistribusiannya akan dilakukan sesuai kebutuhan nasional, tidak terbatas hanya untuk satu daerah.

"Biar nanti negara yang membagikan. Artinya Apakah nanti seluruhnya untuk Sumut, apakah untuk Aceh atau untuk Sumbar. Biar pemerintah pusat, kalau memang G to G," katanya.

Sementara itu, untuk bantuan dari organisasi, kelompok, atau asosiasi asing non-pemerintah, Bobby menyebut hal tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut apakah diperbolehkan diterima langsung oleh pemerintah daerah.

Bobby pun meminta seluruh kepala daerah di Sumut agar melaporkan setiap bentuk bantuan internasional ke pemprov untuk kemudian diteruskan ke pusat. Ia menegaskan, mekanisme bantuan internasional telah diatur dan wajib dipatuhi.

Bobby menegaskan bantuan internasional untuk penanganan bencana ada mekanisme yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Mekanisme tersebut tentu harus dipatuhi oleh kepala daerah.

Menurutnya, setelah mendapat persetujuan tersebut, pendistribusian bantuan juga akan dilakukan oleh pemerintah pusat sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Medan memutuskan mengembalikan bantuan logistik untuk korban banjir yang sebelumnya diterima dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Bantuan tersebut berupa 30 ton beras serta 300 paket sembako, perlengkapan bayi, dan perlengkapan ibadah salat.

Wali Kota Medan Rico Waas mengatakan, keputusan itu diambil setelah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menurutnya, saat ini pemerintah pusat masih menyalurkan bantuan untuk penanganan banjir di Kota Medan, sehingga bantuan dari UEA dinilai tidak perlu disalurkan.

"Memang kita anggap pemerintah masih juga memberikan bantuan kepada kita juga pada pemko Medan. Dan sudah berkoordinasi juga dengan BNPB ada baiknya untuk nanti diserahkan kembali kepada UEA," ujarnya kepada CNN Indonesia, Kamis (18/12).

Politisi Partai NasDem itu menyebutkan bantuan dari pemerintah UEA tersebut belum sempat disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir. Seluruh bantuan dikembalikan dalam kondisi lengkap.

(fnr/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |