Bentrok di Suriah, Pasukan Keamanan Diduga Bunuh 532 Penganut Alawi

4 days ago 13

CNN Indonesia

Minggu, 09 Mar 2025 02:45 WIB

Pasukan keamanan Suriah dan kelompok-kelompok sekutu diduga membantai 532 warga sipil Alawi dalam beberapa hari terakhir. Ilustrasi. Pasukan keamanan Suriah dan kelompok-kelompok sekutu diduga membantai 532 warga sipil Alawi dalam beberapa hari terakhir. (Foto: AFP PHOTO / OMAR HAJ KADOUR)

Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga pemantau perang Suriah mengatakan pasukan keamanan dan kelompok-kelompok sekutu menewaskan 532 warga sipil Alawi dalam beberapa hari terakhir. Laporan terbaru merevisi jumlah korban sebelumnya yang disebut 340 orang.

Bentrokan berdarah kembali terjadi di Suriah sejak Kamis (6/3). Bentrokan terjadi antara pasukan keamanan dan kelompok-kelompok bersenjata pendukung Bashar al-Assad, presiden yang belum lama ini digulingkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"532 warga sipil Alawi terbunuh di daerah pesisir Suriah dan pegunungan Latakia di tangan pasukan keamanan dan kelompok-kelompok sekutu" kata Syrian Observatory for Human Rights dalam laporannya, melansir AFP, Sabtu (8/3).

Sementara itu, pasukan Suriah meningkatkan keamanan di tengah laporan pembunuhan massal terhadap warga Alawi.

Pasukan keamanan Suriah dikerahkan secara besar-besaran di pusat kota Alawite di pantai Mediterania pada Sabtu (8/3), setelah pemantau perang melaporkan bahwa pasukan pemerintah dan sekutu telah menewaskan lebih dari 500 warga sipil dari kelompok agama minoritas tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Penduduk di wilayah tersebut terus melaporkan pembunuhan warga sipil setelah bentrokan mematikan terjadi pada hari Kamis antara pemerintah baru Suriah dan orang-orang bersenjata yang setia kepada presiden terguling Bashar al-Assad, yang juga seorang Alawite.

Menurut laporan tersebut, ratusan warga sipil itu dibunuh dalam "eksekusi" yang dilakukan oleh personil keamanan atau pejuang pro-pemerintah. Selain itu, laporan tersebut juga mengungkap penjarahan rumah dan properti yang dilakukan pasukan keamanan.

Laporan itu mengungkap kematian warga sipil ini menambah jumlah korban jiwa sejak hari Kamis menjadi 745 orang, setelah pertempuran menewaskan 93 anggota pasukan keamanan pemerintah baru dan 120 pejuang pro-Assad.

Kantor berita resmi SANA melaporkan bahwa pasukan keamanan telah dikerahkan ke Latakia, serta Jableh dan Baniyas di bagian selatan, untuk memulihkan ketertiban.

Warga Baniyas, Samir Haidar, 67 tahun, mengatakan kepada bahwa dua saudara laki-lakinya dan keponakannya dibunuh oleh kelompok bersenjata yang memasuki rumah-rumah warga. Ia menambahkan bahwa ada orang asing di antara mereka. Dia berhasil melarikan diri ke sebuah wilayah Sunni.

"Jika saya terlambat lima menit saja, saya pasti sudah terbunuh. Kami diselamatkan di menit-menit terakhir," kata Haidar.

Haidra mengaku sebagai anggota sekte Alawi. Meskipun demikian, ia adalah bagian dari kelompok oposisi sayap kiri yang menentang rezim Assad dan dipenjara selama lebih dari satu dekade di bawah pemerintahan mereka.

Juru bicara kementerian pertahanan Hassan Abdul Ghani mengatakan bahwa pasukan keamanan telah mengambil alih kendali atas daerah-daerah yang telah diserang oleh para loyalis Assad.

"Dilarang keras untuk mendekati rumah atau menyerang siapa pun di dalam rumah mereka," tambahnya dalam sebuah video yang diposting oleh SANA.

 Kenapa Dunia Resah karena Perang Dagang AS vs China?Kenapa Dunia Resah karena Perang Dagang AS vs China? (Foto: CNN Indonesia/Agder Maulana)

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |