CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2025 17:18 WIB
Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Aceh memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama tujuh hari, terhitung mulai 24 hingga 30 Desember 2025. (Dok. Istimewa)
Banda Aceh, CNN Indonesia --
Pemerintah Kabupaten Bener Meriah, Aceh memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama tujuh hari, terhitung mulai 24 hingga 30 Desember 2025.
Keputusan tersebut diambil setelah dilakukan kajian cepat terhadap kondisi terkini di lapangan serta koordinasi dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bener Meriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Hidrometeorologi Bener Meriah, Ilham Abdi mengatakan perpanjangan dilakukan untuk memastikan penanganan darurat berjalan optimal di tengah kondisi yang masih belum sepenuhnya pulih.
"Perpanjangan masa tanggap darurat ini merupakan hasil kajian cepat dan koordinasi bersama Forkopimda, dengan mempertimbangkan masih adanya dua kecamatan yang sulit diakses melalui jalur darat, yakni Kecamatan Mesidah dan Syiah Utama, serta beberapa kampung yang juga masih terisolir," ujar Ilham, Selasa (24/12).
Selama masa perpanjangan, pihaknya terus mengintensifkan penanganan darurat, mulai dari perlindungan warga terdampak, pemenuhan kebutuhan dasar, hingga penguatan koordinasi lintas sektor guna meminimalkan risiko dan dampak lanjutan bencana.
Perpanjangan ini merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya, status tanggap darurat telah diperpanjang untuk kedua kalinya pada periode 10 hingga 23 Desember 2025 dan berakhir pada hari ini.
"Kami mengimbau masyarakat tetap bersabar menghadapi cobaan ini, pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan penanganan," katanya.
Data posko tanggap darurat bencana Bener Meriah update Senin (22/12) Pukul 18:00 WIB, masih ada 35.611 warga yang masih terisolir. Mereka tersebar di 58 desa dalam enam kecamatan.
Kecamatan terisolir yaitu Mesidah, Syiah Utama, Pintu Rime Gayo, Gajah Putih, Permata dan Timang Gajah. Lalu 166 jembatan mengalami kerusakan dan jalan sebanyak 81 titik.
Untuk korban meninggal dunia 30 jiwa dan 14 masih dinyatakan hilang. Saat total pengungsi di Bener Meriah sebanyak 5.974 yang tersebar di 43 titik.
(fra/dra/fra)

2 hours ago
4

















































