Banjir Bandang di Nagekeo, Menteri PU Utamakan Pemulihan Infrastruktur

4 hours ago 6

Kementerian PU | CNN Indonesia

Jumat, 19 Sep 2025 16:06 WIB

Perbaikan jalan dan jembatan menjadi prioritas KemenPU memulihkan infrastruktur pasca banjir yang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Foto: arsip Kementerian PU)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat memulihkan infrastruktur pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perbaikan jalan dan jembatan menjadi prioritas utama guna memperlancar pengiriman logistik.

Sebagai langkah tanggap darurat, Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Direktorat Jenderal Bina Marga telah mengerahkan alat berat yakni lima unit excavator, empat dump truck dan satu truck crane yang sudah ada di lokasi bencana. Tim di lapangan juga telah memasang rambu peringatan di sejumlah titik rawan dan mulai melakukan pemasangan bronjong guna mencegah erosi lebih lanjut.

Menteri PU Dody Hanggodo pada kunjungannya ke Nagekeo pada Jumat (19/9) menegaskan akan menanggulangi bencana banjir di NTT secara maksimal dan secepatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk jembatan yang terputus (Teodae 1 dan 2) akan dipasangkan jembatan bailey agar proses rehabilitasi bisa dipercepat. Ke depannya akan dibuat Sabo DAM pada bagian hulu sungai supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa mendatang," kata Dody.

Bupati Nagekeo, Simplisius Donatus menyampaikan apresiasi atas kedatangan Menteri Dody Hanggodo ke lokasi bencana, yang dinilai sebagai wujud kehadiran negara.

"Kehadiran Bapak Menteri hari ini membuktikan negara melalui Kementerian PU hadir ketika rakyat Nagekeo sedang kesulitan. Selain itu dengan hadirnya Bapak Menteri membuktikan juga bahwa Nagekeo tidak sendirian," kata Simplisius.

Kementerian PU menyatakan akan memastikan seluruh jalur strategis dan fasilitas publik dapat segera difungsikan kembali. Dengan penanganan cepat, diharapkan mobilitas warga dapat kembali normal dan perekonomian daerah dapat segera pulih.

Bencana di NTT ini merupakan akibat dari hujan deras yang melanda sejak 8 September 2025. Beberapa rumah, kendaraan, dan ternak terbawa arus banjir, dengan korban jiwa sebanyak 6 orang meninggal dunia dan 3 orang hilang yang belum ditemukan.

Dampak lainnya, terdapat 8 titik jembatan yang mengalami rusak berat. Di antara 8 titik, terdapat dua jembatan yang aksesnya terputus, yakni Jembatan Teodhae 1 dan Teodhae 2 di Desa Sawu. Hal ini membuat akses yang menghubungkan antara Desa Sawu dan ibukota Kecamatan Mauponggo tidak dapat dilewati.

Untuk itu, BPJN NTT bersinergi dengan tim TNI Kodam Udayana membuat jembatan bailey darurat sebagai pengganti sementara jembatan Teodhae 1 dan 2. Jembatan bailey di Teodhae 1 sepanjang 30 meter dikerjakan oleh BPJN NTT, sementara jembatan bailey di Teodhae 2 yang juga memiliki panjang 30 meter dikerjakan oleh Tim Kodam Udayana.

Saat ini, pekerjaan jembatan bailey masih terfokus di Teodhae 1. Pekerjaan yang sudah berjalan berupa pekerjaan dasar jembatan, yakni membuat galian untuk abutment jembatan, perakitan kawat bronjong untuk dudukan jembatan bailey, dan mobilisasi 2.700 kawat bronjong. Pekerjaan ini menjadi salah satu penunjang pekerjaan pondasi yang ditargetkan selesai pada minggu keempat September 2025.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |