Bahlil Sebut Golkar Usulkan Koalisi Permanen Prabowo-Gibran

7 hours ago 3

Surabaya, CNN Indonesia --

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan partainya menginisiasi dibentuknya koalisi permanen untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, dan perubahan sistem politik. Hal itu demi menjaga stabilitas negara di tengah dinamika geopolitik.

"Kami dari Golkar berpandangan untuk kita menginisiasi adanya koalisi permanen yang kuat kepada pemerintahan Prabowo dan Mas Gibran ke depan, supaya [negara] ini bisa stabil," ujar Bahlil saat berpidato di Musda XI Golkar Jatim, di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (10/5).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI itu mengatakan tidak akan mungkin sebuah negara akan melakukan pembangunan secara baik tanpa stabilitas. Ia kemudian menyinggung konflik di sejumlah negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lihat geopolitik sekarang tidak penuh kepastian. Perang antara Ukraina sama Rusia, perang antara Palestina dan Israel, kemarin kita dipertontonkan lagi antara India dan Pakistan, perang dagang yang terjadi, ini semua melahirkan stabilitas yang tidak aman," ucapnya.

Demi menjaga stabilitas itu, Bahlil pun menegaskan Golkar dalam posisi konsisten mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sampai kapanpun, serta memastikan program-programnya berjalan hingga berhasil.

"Golkar dalam positioning politik akan selalu konsisten untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka sampai kapanpun dan sampai dengan menyukseskan program-program yang direncanakan dari sebelumnya," ucapnya.

Tak hanya soal koalisi permanen, Bahlil juga mengatakan Golkar sedang menginisiasi perubahan konsep politik Indonesia, soal Pilkada hingga Pilpres. Hal itu bahkan sudah dibicarakan mereka dengan partai lain yakni Gerindra.

"Saya pikir Golkar harus menginisiasi untuk terjadinya konsep perubahan sistem politik yang adil baik untuk kultur masyarakat Indonesia. Ini yang kita sedang lakukan dan saya sudah membicarakan ini dengan beberapa partai koalisi terutama Gerindra," ujar dia.

Menurut Bahlil, konsep sistem politik sekarang di Indonesia haruslah diubah. Sebab hal itu, kata dia, menimbulkan banyak perpecahan, bagi para kandidat maupun para pemilih. Namun dia tak menjelaskan perubahan seperti apa yang ia usulkan.

"Sistem pemilu kita yang sudah pernah kita cetuskan, hari ini bapak ibu yang jadi wali kota, menang saja dadanya masih sesak, apalagi kalah. Yang menjadi anggota DPR saling berlomba seperti penyu, teori politik penyu, jadi gak pusing teman mau di bawah yang penting kepala dia dulu yang di atas, nanti kalau sudah sampai di finish baru liat ada kawan yang udah mati, sampai kapan sistem politik seperti ini kita pertahankan," ujar Bahlil.

"Setelah pilkada banyak tetangga yang tadinya masih rukun sudah gak bicara, bahkan ada yang menikah 20 tahun sudah punya anak, cerai, gara-gara pilihannya berbeda, setiap Pilpres, Pilgub juga demikian," pungkasnya.

(frd/sfr)

Read Entire Article
Kasus | | | |