5 Kelurahan Terendam Banjir, Tolitoli Sulteng Tetapkan Status Darurat

Makassar, CNN Indonesia --

Pemerintah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng) menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari ke depan setelah lima kelurahan terendam banjir hingga berdampak ke ribuan warga.

"Status tanggap darurat ini berlaku selama tujuh hari, mulai sejak 27 Oktober hingga 2 November," kata Bupati Tolitoli, Amran Hi Yahya dalam rilisnya, Selasa (28/10).

Penetapan ini berdasarkan surat keputusan Bupati Tolitoli Nomor: 360/656/BPBD/2025 sebagai langkah untuk mempercepat penanganan dampak bencana banjir di Kelurahan Tuweley, Baru, Nalu, Tambun, dan Panasakan.

"Keputusan ini diambil berdasarkan hasil kaji cepat Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tolitoli yang menunjukkan tingginya dampak banjir dan potensi bencana susulan," ungkapnya.

Selain itu, Pemkab Tolitoli juga mempertimbangkan beberapa hal termasuk peringatan dini dari BMKG terkait cuaca ekstrim yang melanda di wilayah Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah disertai dengan pasangnya air laut, mengakibatkan banjir di lima kelurahan di Kecamatan Baolan dan berdampak pada 1.300 kepala keluarga.

Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Lembe serta drainase yang tidak mampu menampung volume air hujan, Minggu (26/10) sekitar pukul 16.00 WITA.

Akris menyebutkan banjir merendam di wilayah Kelurahan Tuweley, Baru, Nalu, Tambun, dan Panasakan.

BPBD juga mencatat sebanyak 139 KK sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, sebagian besar warga telah kembali ke rumah masing-masing setelah air mulai surut.

Sejumlah kerusakan juga dilaporkan di antaranya pipa air bersih, bronjong sungai, serta beberapa sarana pendidikan dan rumah ibadah.

Menurut BPBD kebutuhan mendesak saat ini meliputi logistik penanggulangan bencana, pasokan air bersih, normalisasi sungai, dan penguatan tebing sungai untuk mencegah banjir susulan.

(mir/dal)

[Gambas:Video CNN]