3.000 Menu MBG di Bangkalan Madura Diduga Basi

3 hours ago 7

Surabaya, CNN Indonesia --

Lebih dari 3000 porsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di enam sekolah Bangkalan, Madura, Jawa Timur, diduga basi dan tak layak dikonsumsi.

Akibatnya, ribuan porsi makanan itu pun ditarik kembali oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Martajasah, Bangkalan.

Temuan MBG basi pertama kali terungkap saat siswa SD melapor kepada gurunya bahwa lauk olahan daging sapi di paket MBG yang diterimanya, Selasa (16/9), sudah berbau tidak sedap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah dicek, ternyata ada ribuan porsi lain di enam sekolah berbeda mengalami hal serupa. Hal itu terjadi di tiga SD dan tiga SMA setempat. Untungnya, makanan itu belum sempat dikonsumsi para siswa. Seluruh paket MBG itu kemudian dikembalikan ke SPPG.

Kepala SMAN 3 Bangkalan, Hendrik Dewantara mengatakan, peristiwa itu juga terjadi di sekolahnya. Ia pun memastikan seluruh menu MBG basi itu tak sempat dibagikan ke para siswa, karena para guru lebih dulu memeriksanya,

"Setelah dicek, semua MBG yang didistribusikan Selasa kemarin terindikasi basi karena mengeluarkan bau yang tidak sedap. Dari 552 siswa penerima MBG di sekolah kami, tidak satu pun yang sampai mengonsumsi makanan itu," kata Hendrik.

Kepala SPPG Martajasah, Bangkalan, Kusuma Gigih Prakoso membenarkan kejadian itu. Ia menyebut 3.275 porsi MBG ditarik kembali oleh pihaknya setelah ditemukan menu lauk rolade daging saus tiram terindikasi basi.

"Untuk hari itu jumlah siswanya [penerima MBG] 3.275 dari enam sekolah," kata Kusuma.

Kusuma menyebut penarikan ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari sekolah soal menu olahan daging yang terindikasi basi. Ia pun menyatakan meminta maaf dan menerima setiap kritik yang dilayangkan ke pihaknya.

"Setelah mendapatkan laporan, kami langsung melakukan investigasi dan mitigasi. Hasil yang kami temukan, dagingnya tidak basi, hanya saja saus tiramnya sedikit asam. Langkah pertama yang kami lakukan adalah meminta maaf kepada sekolah penerima manfaat dan berterima kasih atas saran serta kritik yang diberikan," jelas Kusuma.

Ia mengatakan, pihak dapur segera menarik makanan yang sudah terlanjur didistribusikan ke sekolah untuk meminimalisir risiko keracunan atau hal-hal yang diinginkan lainnya. Kusuma juga memastikan akan ada kompensasi berupa menu pengganti yang lebih baik di kemudian hari.

"Pada hari itu, untuk sekolah yang sudah terlanjur didistribusikan, kami tarik agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi saya dan tim untuk meningkatkan pengawasan dan quality control," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yaqub, mengimbau seluruh kepala sekolah di bawah kewenangannya agar lebih berhati-hati. Ia meminta pihak sekolah memastikan kelayakan makanan MBG sebelum dibagikan kepada siswa.

"Kami minta guru-guru melakukan pengecekan lebih dulu. Jangan sampai ada makanan tidak layak sampai dikonsumsi, demi kesehatan anak-anak," kata Yaqub.

(frd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |