1.200 Imigran Pencari Suaka Bertahun-tahun Tinggal di Medan

3 hours ago 4

Medan, CNN Indonesia --

Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas buka suara soal keberadaan ribuan imigran pencari suaka yang sudah bertahun-tahun tinggal di Kota Medan, Sumatera Utara.

Rico menegaskan Pemko Medan akan tetap membuka diri atas dasar kemanusiaan, namun keamanan dan kenyamanan warga tetap menjadi prioritas utama.

Rico Waas mengaku tidak ingin kasus penolakan warga terhadap imigran seperti di Aceh sampai terjadi di Medan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harus tangani dengan humanis, tapi juga memastikan masyarakat sekitar tetap aman dan nyaman," kata Rico saat menerima kunjungan perwakilan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) di Balai Kota Medan, Senin (15/9).

Berdasarkan data UNHCR hingga kini ada sekitar 1.200 imigran pencari suaka yang ditampung di 12 lokasi di Kota Medan. Mereka datang dari berbagai negara konflik, mulai dari Afghanistan, Irak, Iran, Sudan, Pakistan, hingga Somalia.

"Kami meminta UNHCR dan IOM menjalin koordinasi erat dengan pemerintah daerah agar keberadaan imigran bisa ditangani dengan baik," tegasnya.

Sementara itu, Protection Associate UNHCR, Oktina Hafanti menjelaskan jumlah imigran di Kota Medan saat ini sebanyak 1.200 orang. Mereka sudah 10 tahun berada di Medan.

"Mereka mayoritas berasal dari Somalia dan berharap mendapat suaka ke negara ketiga seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, dan Kanada," ujarnya.

Menurut Oktina, lamanya para imigran menetap di Medan disebabkan negara ketiga belum mau menerima para imigran. Bahkan, Amerika Serikat sudah menutup kedatangan imigran.

"Kalaupun ada negara yang mau menerima, imigran harus dibekali keterampilan," ujarnya.

Untuk itu, UNHCR menawarkan dua program yakni Private Sponsorship dan Talent Beyond Boundaries (TBB).

"Private Sponsorship artinya keluarga imigran di luar negeri bisa mensponsori mereka kembali. Sedangkan bagi yang memiliki keahlian, bisa disalurkan ke negara yang membutuhkan melalui TBB," kata Oktina.

Perwakilan IOM Kathleen Lina menuturkan, biaya tempat tinggal dan makan para imigran selama di Medan ditanggung IOM. Ia menambahkan, IOM sudah berada di Medan sejak 2005.

"Imigran dewasa mendapat Rp1.750.000 per bulan, sedangkan anak-anak Rp800.000," katanya.

(fra/fnr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |