Jakarta, CNN Indonesia --
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyesuaikan sejumlah pendaratan pesawat akibat hujan deras yang mengguyur kawasan bandara dan sekitarnya sejak Sabtu pagi.
Kepala Divisi Komunikasi dan Legal Bandara I Gusti Ngurah Rai, Gede Eka Sandi Asmadi, mengatakan langkah tersebut diambil untuk memastikan keselamatan penerbangan dan penumpang.
"Pada Sabtu, hujan lebat turun secara terus-menerus di area bandara dan sekitarnya. Untuk menjamin keselamatan penerbangan dan penumpang, dilakukan penyesuaian terhadap pendaratan pesawat," ujar Asmadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/12) mengutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, sedikitnya enam penerbangan sempat berada dalam posisi holding atau menunggu izin mendarat. Penerbangan tersebut meliputi dua pesawat dari Melbourne, satu dari Perth, satu dari Labuan Bajo, satu dari Abu Dhabi, dan satu dari Bangalore.
Selain itu, lima penerbangan lainnya memutuskan melakukan pengalihan pendaratan atau divert. Dua pesawat dialihkan ke Bandara Lombok, sementara tiga penerbangan lainnya mendarat di Bandara Surabaya.
"Berdasarkan koordinasi dengan bandara terdekat, beberapa penerbangan yang sempat dialihkan tersebut kini telah mendarat dengan selamat," kata Asmadi.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa secara umum operasional penerbangan dan layanan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai tetap berjalan normal, lancar, dan terkendali.
Asmadi menambahkan, pihak bandara sebenarnya telah mengantisipasi masuknya musim hujan, termasuk potensi hujan deras berkepanjangan seperti yang terjadi pada Sabtu tersebut.
Dalam kondisi ini, PT Angkasa Pura Indonesia bersama seluruh komunitas bandara terus berupaya menjaga keselamatan penerbangan, terutama di tengah tingginya pergerakan penumpang pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Berdasarkan data bandara, jumlah penumpang yang dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai pada periode 15-26 Desember 2025 mencapai 811.170 orang, dengan rata-rata 67.597 penumpang per hari.
Lonjakan tersebut juga tercermin dari pergerakan pesawat. Posko Natal dan Tahun Baru mencatat sebanyak 5.128 pergerakan pesawat, atau rata-rata 427 per hari.
"Oleh karena itu, setiap langkah dan keputusan operasional di bandara diambil dengan mempertimbangkan lonjakan tersebut. Kami terus berkoordinasi secara intensif dengan AirNav Denpasar, maskapai penerbangan, serta BMKG untuk memastikan keselamatan operasional bandara di tengah cuaca hujan," pungkas Asmadi.
(tis/tis)

4 hours ago
7

















































