Alasan Museum Keraton Surakarta Tutup: Renovasi Belum Selesai

3 hours ago 6

Surakarta, CNN Indonesia --

Pihak SISKS Pakubuwono XIV Purbaya buka suara soal Museum Keraton Surakarta yang masih tutup saat libur Natal 2025 dan Tahun baru 2026.

Pengageng Museum dan Pariwisata versi PB XIV Purbaya, GRAy Devi Leliana Dewi menjelaskan Museum Keraton Surakarta belum dibuka lantaran pekerjaan renovasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X Jateng-DIY belum rampung.

"Kami belum bisa membuka karena memang masih ada sisa pekerjaan dari BPK wilayah 10 yang belum selesai," kata Devi saat ditemui di Keraton Surakarta, Sabtu (27/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum Keraton Surakarta terbagi menjadi beberapa ruangan. Proses renovasi yang belum selesai tersebut berada di salah satu ruangan. Pantauan CNNIndonesia.com, koleksi di ruangan tersebut belum tertata rapi. Beberapa vitrin kosong tampak dijajar di salah satu sudutnya.

"Masih ada artefak-artefak yang penempatannya belum sesuai dengan display atau yang tadinya di ruangan yang direnovasi itu," kata dia.

Selain penataan koleksi yang belum tuntas, Devi juga mengatakan BPK X belum selesai memasang pintu otomatis di ruang tersebut. Ia menduga BPK X belum bisa mendapatkan sensor untuk pintu tersebut karena masa liburan.

"Kemungkinan terkendalanya di situ. Tapi saya enggak tahu pasti karena saya belum diberi konfirmasi lebih lanjut dari BPK Wilayah X," kata Devi.

Pengerjaan renovasi yang belum tuntas tersebut sebenarnya hanya di satu ruangan Museum Keraton Surakarta. Ruangan-ruangan lain di museum sendiri masih menggunakan tata letak yang lama.

Devi mengaku pihaknya tidak membuka ruangan-ruangan lain termasuk pelataran Keraton karena tidak ingin mengecewakan pengunjung.

"Kalau misalnya saya buka ruangan yang lama kan pastinya pengunjung akan banyak yang komplain," kata dia.

Di bagian lain, renovasi di Panggung Sanggabuwana yang berada di Pelataran Keraton sendiri sudah selesai dikerjakan. Umumnya, wisatawan yang masuk lewat museum bisa menyaksikan Panggung Sanggabuwana lewat Pelataran Keraton.

Meski demikian, Devi mengatakan pihaknya belum berniat untuk membuka akses ke Panggung Sanggabuwana untuk wisatawan.

"Panggung Sanggabuwana itu memang belum kami buka," kata dia.

Ia beralasan, Panggung Sanggabuwana satu paket dengan Museum Keraton Surakarta.

"Biasanya satu paket masuk ke museum kemudian ke Pelataran sekalian bisa melihat Panggung Sanggabuwana kemudian masuk museum lagi memutar keluar," kata dia.

Devi mengaku pihaknya belum bisa memastikan kapan Museum Keraton Surakarta bisa dibuka kembali untuk wisatawan. Pihaknya masih menunggu BPK Wilayah X untuk menyelesaikan renovasi museum.

"Kalau dari pihak kami pengennya kalau bisa secepatnya dibuka, tapi kan belum bisa. Saya enggak mau ambil risiko karena belum selesai (renovasi). Jadi saya takut kesalahan nantinya," kata Devi.

"Jadi lebih baik diselesaikan dulu sampai 100% tuntas kemudian baru mungkin saya berani untuk membukanya," lanjutnya.

(syd/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |