Update Keracunan MBG di Toba: Korban Jadi 95 Orang

3 hours ago 6

Medan, CNN Indonesia --

Korban keracunan makanan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Laguboti Kabupaten Toba, Sumatera Utara, terus bertambah.

Hingga Kamis (16/10) malam, total 95 orang pelajar dilaporkan mengalami gejala keracunan.

Data Dinas Kesehatan Toba mencatat, 39 korban dirawat di Puskesmas Laguboti (35 sudah pulang, 4 masih observasi), 24 korban di RS HKBP Balige (9 pulang, 15 masih opname), dan 32 korban di RSUD Porsea (21 pulang, 11 masih opname).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk biaya perawatan korban menjadi tanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Jika memiliki BPJS, maka akan dibiayai oleh BPJS," kata Kepala Dinas Kesehatan Toba, Freddi Seventry Sibarani.

Kasus keracunan massal ini terjadi pada Rabu (15/10) siang. Sekolah tersebut mendapat hidangan Makan Bergizi Gratis dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Pardomuan Nauli Laguboti.

"Setelah menyantap makanan tersebut, para korban mengalami mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati hingga sesak nafas. Menu makanannya terdiri dari ikan mujair asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka," sebutnya.

Menurutnya sampel makanan sudah diambil untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan indikasi bahwa buah semangka yang disajikan dalam menu MBG tersebut sudah dalam kondisi berlendir.

"Penanganan darurat sudah dilakukan. Tim gabungan juga menjemput sejumlah siswa yang sudah pulang tetapi menunjukkan gejala keracunan," katanya.

Terkait keracunan MBG di Toba itu, Pemprov Sumut melalui Dinkes menurunkan Tim Gerak Cepat (TGC).

"Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan telah menurunkan Tim Gerak Cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai kejadian tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimy, di Medan, Kamis.

Menurut Faisal, kondisi para siswa saat ini dalam keadaan stabil. Sebagian besar telah diperbolehkan pulang, sementara beberapa lainnya masih menjalani perawatan dan observasi.

Pemprov Sumut juga telah menerima sampel muntahan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Sumut, sementara sampel makanan dikirim ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan Bidang Kesehatan Masyarakat juga sudah kami minta melakukan supervisi lapangan, serta berkoordinasi dengan BBPOM Medan dalam penelusuran keamanan pangan dan rantai pasok bahan makanan," tambah Faisal.

Ia menjelaskan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan makanan untuk siswa SMPN 1 Laguboti dihentikan sementara operasionalnya hingga hasil pemeriksaan keluar.

"Makanan Bergizi Gratis merupakan program pemerintah yang sangat baik untuk mendukung gizi dan tumbuh kembang anak sekolah, namun aspek keamanan pangan harus menjadi prioritas utama," tegasnya.

Lebih lanjut, Faisal menyampaikan bahwa Pemprov Sumut saat ini terus mempercepat proses penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG di Sumut.

"Sertifikat tersebut menjadi jaminan keamanan dan kesehatan pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)," paparnya.

(fnr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |