CNN Indonesia
Kamis, 25 Des 2025 16:17 WIB
Prajurit TNI bersenjata laras panjang membubarkan iring-iringan massa yang hendak mengantar bantuan ke Aceh Tamiang di Lhokseumawe karena mengibarkan bendera bulan bintang pada Kamis (25/12).(Arsip Istimewa)
Banda Aceh, CNN Indonesia --
Prajurit TNI bersenjata laras panjang dilaporkan membubarkan iring-iringan massa yang hendak mengantar bantuan ke Aceh Tamiang di Lhokseumawe karena mengibarkan bendera bulan bintang pada Kamis (25/12).
Informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, awalnya warga berangkat dari Beureunuen, Kabupaten Pidie dengan truk terbuka hingga sepeda motor dan membawa bantuan. Sejumlah orang yang ada di atas truk turut mengibarkan bendera bulan bintang.
Sesampainya di Lhokseumawe - Aceh Utara kemudian diadang oleh TNI yang meminta agar tidak mengibarkan bendera tersebut. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran dalam pembubaran itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari video aksi pembubaran itu yang diterima CNNIndonesia.com, terlihat anggota TNI ada yang mengambil paksa bendera bulan bintang hingga mengamankan sesoerang karena diduga membawa senjata api.
"Kami bawa bantuan untuk Aceh Timur dan Tamiang, tapi diadang di Kandang (kawasan Lhokseumawe) di suruh turunkan bendera," kata seorang warga yang ikut dalam rombongan tersebut saat dikonfirmasi.
Aksi pembubaran itu juga terjadi di Aceh Utara saat massa melakukan unjuk rasa untuk menuntut penetapan status bencana nasional. Warga yang mengibarkan bendera bulan bintang juga di razia oleh TNI hingga aksi tersebut bubar.
Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Letkol Inf T. Mustafa Kamal membenarkan pihaknya membubarkan konvoi warga yang mengibarkan bendera bulan bintang.
"Kalau bendera (bendera bulan bintang) itu kan tidak legal, secara UU tidak boleh menaikkan bendera selain Merah Putih," kata Mustafa Kamal saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Menurutnya bendera bulan bintang saat ini belum disetujui untuk dikibarkan sehingga pihaknya mengambil langkah antisipasi.
"Aceh ada kekhususan tapi bendera itu belum disetujui sesuai UU," ucapnya.
Sementara seseorang yang diduga membawa senjata api sudah diserahkan ke polisi untuk ditindaklanjuti. Mustafa memastikan yang diamankan hanya satu orang.
"(Diamankan) 1 orang itu yang membawa senjata api, sudah kita serahkan ke polisi," ucapnya.
Aksi pembubaran itu dikomandoi oleh Danrem Lilawangsa.
CNNIndonesia.com sudah berupaya mengkonfirmasi aksi pembubaran warga yang mengibarkan bendera bulan bintang ke Komandan Korem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, namun hingga saat ini belum direspons.
(fra/dra/fra)

4 hours ago
11

















































