Napi Kabur dari Lapas Kutacane Dipicu soal Kualitas Makanan

1 day ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengatakan pihaknya masih didalami sejumlah faktor hingga motif yang membuat puluhan napi kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, menjelang buka puasa, Senin (10/3).

Agus mengatakan pihaknya masih mendalami apa saja isu yang berkembang di dalam lapas tersebut sehingga puluhan napi itu bisa kabur begitu saja berlarian dari gerbang depan. Salah satu isu yang dia dengar adalah soal kualitas jatah makan.

"Nah, ini lah yang mau dicek apakah karena perilaku petugas. Karena yang sementara berkembangan kan karena makan nih, minta jatah makannya sama dengan yang dari KPK. Memang kan ada beberapa klasifikasi di sini, ada yang Rp18.000 per hari, ada yang Rp20.000, ada yang Rp22.000," ujar Agus di kantornya usai agenda Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Selasa (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya kalau minta seperti itu bukan kapasitas saya lah ya. Tapi yang pasti kita akan lakukan pengecekan, apa yang menjadi motif sebenarnya daripada kejadian kemarin," imbuhnya.

Dia pun membantah efisiensi anggaran yang tengah digalakkan pemerintah pusat berpengaruh terhadap jatah makanan napi di lapas.

"Enggak ada kan, karena kalau makanan kan kita tetap mendapat, kalau dikasih makanan kan enggak mungkin. Efisiensi itu untuk perjalanan dinas, kegiatan-kegiatan yang tidak perlu. Tapi kalau hal yang penting seperti itu neggak akan mungkin pemerintah melakukan efisiensi," ujar Agus.

Sebelumnya puluhan narapidana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh, menjelang buka puasa, Senin lalu. Proses kaburnya para napi itu pun direkam warga-warga yang berada di sekitar lokasi dan viral di media sosial.

Melansir dari Antara, kondisi Lapas Kelas IIB Kutacane dalam keadaan kelebihan kapasitas. Selain itu juga ada tuntutan warga binaan adanya bilik asmara dalam penjara tersebut.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Aceh Yan Rusmanto mengatakan terdapat 368 penghuni di Lapas Kelas IIB Kutacane. Dari 368 orang tersebut, sebanyak 318 orang di antaranya merupakan narapidana, selebihnya adalah tahanan.

Yan menyebut total 50 orang yang melarikan diri.

"Pihak lapas terus berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI serta pemerintah daerah setempat. Kami juga mengimbau narapidana yang kabur tersebut segera kembali karena akan dicari terus," kata Yan.

Yan menyatakan sebanyak 13 dari 50 narapidana yang sebelumnya kabur sudah ditangkap. Tujuh orang di antaranya diamankan di Polres Aceh Tenggara dan seorang ditangkap di rumah petugas.

"Sebanyak 13 narapidana yang sebelumnya melarikan diri dari Lapas Kutacane, sudah ditangkap. Tinggal 37 orang lagi masih dalam pencarian" ujarnya.

Sebelum, puluhan narapidana Lapas Kelas IIB Kutacane melarikan diri, Senin (10/3) menjelang berbuka puasa. Sebagian mereka kabur melalui pinta utama dan beberapa narapidana melarikan melalui atap lembaga pemasyarakatan tersebut.

Tiga pintu pengaman di lapas tersebut dijebol narapidana. Padahal, sebelum kejadian, tiga pintu pengaman tersebut dalam keadaan terkunci. Narapidana yang melarikan diri tersebut sebagian besarnya kasus narkotika

Warga yang sedang beraktivitas di luar penjara tersebut sempat panik melihat banyaknya narapidana melompat dari pintu gerbang utama lapas. Beberapa warga juga terlihat merekam video kaburnya warga binaan tersebut menggunakan telepon.

(ryn/kid)

Read Entire Article
Kasus | | | |