Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Agama Nasaruddin Umar melakukan perjalanan ke Jawa Timur untuk melakoni safari ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di wilayah tersebut, Rabu (15/10) hari ini.
Hal tersebut dilakoni Nasaruddin di tengah polemik yang mengguncangkan dunia pesantren di Indonesia beberapa waktu ini.
Pria yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut menyampaikan dirinya bakal bersilaturahmi dengan sejumlah pondok pesantren di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hari ini akan ke Jawa Timur juga untuk bertemu dengan beberapa pondok pesantren," kata Nasaruddin di Jakarta, Rabu seperti dikutip dari Antara.
Pondok pesantren, menurut Menag, bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan keadaban sosial.
Menurutnya sejak ratusan tahun lalu, pesantren berperan besar dalam membentuk masyarakat Indonesia yang santun, taat, dan beradab. Kepercayaan masyarakat terhadap pesantren juga semakin meningkat.
"Tradisi pesantren mengajarkan kesantunan murid kepada kiai. Dari situ lahir budaya hormat anak kepada orang tua, yang kemudian berimbas pada rakyat yang berbakti kepada pemimpinnya," kata dia.
Ia menambahkan, keseimbangan antara rakyat yang santun dan pemimpin yang berwibawa merupakan cerminan nilai-nilai yang tumbuh di lingkungan pesantren.
"Di mana ada rakyat yang santun, di sana biasanya ada pemimpin yang berwibawa. Dan di mana ada pemimpin yang berwibawa, di sana ada rakyat yang santun. Suasana kebatinan seperti inilah yang dibentuk oleh pondok pesantren," ujar pria yang pernah menjadi birokrat karier di lingkungan Kemenag tersebut.
Sebelumnya, gelombang protes datang dari masyarakat dan komunitas pesantren, termasuk Pondok Pesantren Lirboyo, yang mendesak pihak stasiun televisi Trans 7 menarik tayangan, menyampaikan permintaan maaf terbuka, serta melakukan klarifikasi langsung kepada para pengasuh pesantren.
Pihak Trans Media dan Trans 7 juga telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik dan kepada para kiai Pesantren Lirboyo.
Merespons permintaan maaf itu, Menag Nasaruddin menyatakan tradisi memaafkan sangat kuat dalam budaya pesantren. Oleh karena itu, dia yakin para kiai dan santri juga akan memaafkan.
"Ya, saya kira itu yang sangat penting buat kita. Mudah-mudahan ini pembelajaran buat kita semua," kata Nasaruddin.
Terpisah, perwakilan Transmedia dan CT Corp menyambangi Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur, Rabu ini untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung atas kisruh buntut tayangan di program Xpose Uncensored.
Di antara perwakilan tersebut ada Direktur Produksi Trans7 Andi Chairil, CEO Detik Network Abdul Aziz, dan Kepala Divisi HRD Trans7 Antonius Refijanto.
Sementara dari Pondok Pesantren Lirboyo dihadiri keluarga pengasuh ponpes, santri, dan alumni santri. Pertemuan yang berjalan sekitar 2 jam itu berlangsung kondusif.
Juru Bicara Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdul Mu'id Shohib menjelaskan pihaknya mendengar banyak klarifikasi yang disampaikan oleh jajaran Trans7.
"Dalam pertemuan tersebut berjalan baik, banyak disampaikan klarifikasi dari bapak Aziz dan bapak Andi terkait dengan tayangan di Trans7 pada hari Senin sore kemarin," ujar Abdul Mu'id di lokasi usai pertemuan.
Dia melanjutkan isi pertemuan tersebut secepatnya akan disampaikan ke pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo yakni Romo Kiai Haji Anwar Manshur.
"Tadi disampaikan bahwa pimpinan dari Trans Corp, Bapak Chairul Tanjung akan datang sendiri langsung ke Lirboyo, sowan ke Romo Kiai Haji Anwar Manshur," tambah Abdul.
(antara/kid)