Lansia di Indonesia Tembus 33 Juta Orang, Terbanyak di Jatim

1 day ago 13

CNN Indonesia

Sabtu, 31 Mei 2025 14:35 WIB

Menteri Sosial Gus Ipul mengungkapkan jumlah lansia di Indonesia mencapai 33 juta. Peringatan HLUN 2025 menegaskan komitmen negara untuk kesejahteraan lansia. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan jumlah warga lanjut usia (lansia) di Indonesia telah menembus 33 juta orang. Ilustrasi (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan jumlah warga lanjut usia (lansia) di Indonesia telah menembus 33 juta orang.

Data tersebut disampaikan Gus Ipul dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025. Menurutnya, peringatan ini menunjukkan kerja negara untuk lansia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peringatan HLUN mempertegas komitmen bahwa negara akan tetap hadir di sisi orangtua kita. Dari DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) menunjukkan data lansia di Indonesia lebih dari 33 juta," kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Sabtu (31/5).

Dia menilai jumlah lansia yang banyak menunjukkan peningkatan angka harapan hidup masyarakat Indonesia. Dia menyebut jumlah lansia sekitar 12 persen dari total penduduk Indonesia pada 2021. Angka itu diprediksi terus bertambah hingga 20 persen pada 2045.

Gus Ipul mengungkap Jawa Timur menjadi provinsi dengan lansia terbanyak. Khusus Kabupaten Jember, ada 415 ribu orang lansia.

"Artinya warga Jember ini harapan hidupnya tinggi. Usianya panjang panjang. Itulah sebabnya HLUN 2025 kami pusatkan di Jember karena dari sini suara lansia menggema paling kuat seantero Indonesia," ucapnya.

Ipul menyampaikan Kementerian Sosial berupaya meningkatkan kualitas hidup para lansia seiring peningkatan jumlah. Kemensos menjangkau lebih dari 5 juta lansia melalui Program Keluarga Bahagia (PKH).

Selain itu, Kemensos menjangkau 8 juta orang lansia yang teridentifikasi dalam garis kemiskinan melalui BNPT Sembako. Lalu ada lebih dari 156 ribu orang lansia menerima bantuan nutrisi dan home care.

"Semua program ini berbasis pada data. Kita tak ingin ada lansia tersesat dalam sistem, tapi disapa, dirangkul, dan dipeluk negara. Lansia bukan beban bangsa," ucap Gus Ipul.

(fra/dhf/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Kasus | | | |