Jakarta, CNN Indonesia --
Terbongkarnya kasus penculikan Bilqis balita dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang ditemukan di Jambi memantik ingatan publik atas kasus dugaan penculikan anak laki-laki asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Alvaro Kiano Nugroho (6).
Alvaro diduga diculik sejak delapan bulan lalu atau Maret 2025, dan keberadaannya masih belum diketahui hingga saat ini.
Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam mengatakan pihaknya bersama Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya masih terus mencari keberadaan Alvaro. Salah satunya, kata dia, dengan cara menyebar informasi lewat akun media sosial satuan polisi agar warga yang memiliki informasi segera mengabarkan aparat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kan setiap hari memposting tentang Alvaro setiap hari, dari akun polsek maupun akun saya sendiri, itu kita selalu memposting, tujuannya untuk proses pendalaman sampai bisa diketemukan," kata Seala saat dihubungi, Rabu (12/11).
Selain itu, Seala menyatakan pihaknya juga terus berkomunikasi dengan pihak keluarga untuk mengkonfirmasi setiap informasi baru selama proses pencarian.
"Karena pihak keluarga beberapa kali ditipu, misalkan ini saya liat anak di sini, di sana, tapi minta uang, gitu, ternyata bohong. Jadi dari situ pihak keluarga komunikasinya sama kita rutin," ujarnya.
Tak hanya itu, Seala menyebut pihaknya juga sampai pergi ke luar daerah untuk mendalami setiap informasi terkait keberadaan Alvaro.
"Bahkan setiap ada temuan yang indikasinya ke sana, contohnya, ada dari guru ngajinya, atau dari siapa, itu kita dalami. Bahkan sampai ke Sukabumi Jawa Barat, Pandeglang Banten, itu dari polsek ttp memonitor itu, tetap turun ke lapangan, menggali segala kemungkinan-kemungkinan," tutur dia.
Lebih lanjut, Seala mengakui salah satu yang menjadi kesulitan adalah ketiadaan rekaman kamera pengawas (CCTV) yang merekam momen terakhir Alvaro sebelum menghilang.
"Salah satu kesulitannya CCTV itu, per hari dari DVR terhapus. Dan saat laporan tidak di hari kejadian," ucapnya.
Sebelumnya, Alvaro dinyatakan hilang sejak 6 Maret lalu.
Dugaan penculikan itu bermula saat Alvaro izin untuk melaksanakan shalat Maghrib di masjid dekat rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan. Namun, selepas salat Maghrib ternyata Alvaro tak kunjung pulang.
Pihak keluarga kemudian mencari keberadaannya. Dari pengakuan temannya, mereka menyebut Alvaro tak bersama mereka saat salat.
Pada akhirnya, keluarga memilih untuk melapor ke kepolisian demi mencari keberadaan Alvaro.
Ciri-ciri terakhir Alvaro yakni memakai kaos hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam. Kemudian fisiknya, bertubuh kurus, kulit gelap, rambut cepak, dan terdapat lesung pipi
Kakek Alvaro, Tugimin (71), menduga Alvaro diculik oleh seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya. Informasi ini diperoleh Tugimin dari marbot Masjid Al-Muflihun, lokasi Alvaro terakhir terlihat.
(dis/kid)

2 hours ago
6

















































